Sidak ke UPT Pengembangan Holtikultura Magetan, Anik Dikagetkan Dengan Turunnya Anggaran Recovery Ekonomi
Sidak ke UPT Pengembangan Holtikultura Magetan, Anik Dikagetkan Dengan Turunnya Anggaran Recovery Ekonomi
Dalam sidak yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Maslacha di UPT pengembangan benih hortikultura di Magetan milik provinsi Jatim banyak menemukan hal-hal yang mengejutkan.
Diantaranya jelas politikus PKB, ketika Jatim harus recovery ekonomi, tapi justru anggaran untuk UPT tersebut turun. Dari Rp Rp 1.2 miliar tahun lalu menjadi Rp800 juta. Padahal disisi lain pertanian adalah supporting terbesar dari serapan tenaga kerja bagi pertumbuhan ekonomi Jatim disaat pandemi.
" Diantara sektor usaha yang ada kenaikan pendapatan hanyalah pertanian. Ketika sektor lain turun yang berakibat pertumbuhan ekonomi kontraksi sampai pada level 5.9 %," tegas Anik, Senin (2/11/2020).
Sementara itu, tambahnya Jatim merupakan baffer stock nasional beberapa komoditi.
Selain hal lain juga penting, agar linier dengan program nasional soal ketahanan pangan dengan prgram gerakan pangan lokal.
"Berdasar dari kenyataan tersebut, pemprov perlu lebih serius lagi dalam penanganan pertanian berikut dengan budget yang cukup. Misal di UPT Holtikultura di Magetang dan kebetulan fokus pembenihan kentang. Dari lahan milik pemprov 10 ha idealnya bisa dibuat benih bibit 4 ha agar mencukupi untuk kebutuhan Jatim. Namun hanya bisa dipakai 1 ha. Sarpras yang dibutuhkan dari 26 titik hanya bisa tercover 19 titik,"tandas perempuan ayu berjilbab inj.
Semua ini lantaran tidak cukup anggaran. Oleh karenanya pemprov perlu melakukan Grand desain yang lebih jelas akan pengembangan pertanian, dengan fokus dan dari jenis usaha dimasing-masing daerah sesuai kontur tanah, kandungan unsur hara, humus tanah. Selain dibutuhkan bibit yg benar-benar unggul agar hasil produktifitas pertanian meningkat. Dan yang terpenting SDM yang tersedia harus cukup, karena tdk hanya cukup ekstensifikasi pertanian tapi juga harus cukup jumlahnya. "Yang ada jumlah SDM kurang sebanding kurang sebanding dengan lahan yang ada. Ini berakibat penanganan juga kurang maksimal,"papar Anik.
Selanjutnya, Marketplace, untuk memenuhi kebutuhan pasar digital sekaligus branding, agar merubah mindsed bahwa petani itu keren. Mengingat bonus demografi, maka bertani salah satu solusi utk membuka lapangan kerja. Apalagi prosentase lahan nganggur masih tinggi di jatim. Serta perlindungan kestabilan Harga.