Berita
Wakil DPRD Jawa Timur Anik Maslachah
Berita Dewan

DPRD Jatim Dorong Pemprov Siapkan Mitigasi Dampak Cuaca Ekstrem Jatim

Kota Surabaya - Wakil DPRD Jawa Timur Anik Maslachah mendorong pemerintah provinsi menyiapkan mitigasi terkait peringatan BMKG mengenai musim panas ekstrem yang memiliki potensi kekeringan agar tidak mempengaruhi Jawa Timur sebagai buffer stock nasional. Hal ini disampaikan saat ditemui di gedung TVRI jalan mayjen sungkono no 124, Senin (13/3/2023).

Sarifah Aini Senin, 13 Maret 2023

Kota Surabaya - Wakil DPRD Jawa Timur Anik Maslachah mendorong pemerintah provinsi menyiapkan mitigasi terkait peringatan BMKG mengenai musim panas ekstrem yang memiliki potensi kekeringan agar tidak mempengaruhi Jawa Timur sebagai buffer stock nasional. Hal ini disampaikan saat ditemui di gedung TVRI jalan mayjen sungkono no 124, Senin (13/3/2023).

“Menurut pengamatan BMKG Juanda, dalam satu bulan ke depan, Indonesia termasuk salah satunya Jawa Timur akan memasuki musim pancaroba musim panas yang ekstrim dan diprediksi akan menyebabkan kekeringan. Namun, karena hingga hari ini Jawa Timur masih menjadi buffer stock salah satunya padi maka kami berharap pemerintah provinsi mengambil langkah tegas terkait permasalahan ini,” ujar Anik.

Menurutnya, Pemprov Jatim dapat mendorong serta mendukung petani untuk melakukan cerdas agribisnis yang merupakan upaya penanaman tanaman sesuai musimnya. “Kami berharap Pemprov Jatim dapat mendorong serta mendukung masyarakat untuk menerapkan program Cerdas Agribisnis yang digagas oleh BPBD ini. Cerdas Agribisnis merupakan upaya untuk mencocokan jenis tanaman pertanian yang ditanam sesuai dengan musim. Namun program ini juga harus didukung pemerintah melalui pemberian bibit varietas unggul yang mempunyai ketahanan yang cukup untuk musim panas,” imbuh Anik.

Selain itu Anik menegaskan, Pemprov Jatim juga harus memiliki alternatif terkait permasalahan pupuk  yang ada di Jawa Timur. “Pemerintah juga harus memiliki alternatif mengenai pupuk yang dipersoalkan masyarakat karena tidak mencukupi kuotanya. Solusinya mungkin pemprov dapat mensubsidi petani melalui pupuk organik buatan UMKM yang ada di Jawa Timur,” jelasnya.

Terakhir, Anik menambahkan pemerintah juga dapat memaksimalkan gerakan tanam tumpang sari yang merupakan sistem cara tanam 2 tumbuhan yang saling menguntungkan. “Artinya, Pemprov Jatim harus melaksanakan pembinaan, pendampingan kepada petani agar melakukan berbagai inovasi, salah satunya tanam tumpang sari yang merupakan teknik penanaman campuran berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan,” tutupnya.