Ini Pandangan Sosok Gayatri di Mata Ketua DPRD Jatim

Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi ikut serta dalam ziarah peradaban di Candi Gayatri Tulungagung, Sabtu (18/3/2023).

 

Mengusung tema Sowan Ibu Gayatri :Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa, kegiatan ini untuk mengenang sosok penting di balik penyatuan nusantara ini.

 

Dalam kesempatan ini, Kusnadi bahkan menembangkan Kidung Gayatri tanpa melihat teks.

 

“Mendokan anak bangsa, tahun kemarin kan bencana alam dan Covid-19. Ke depan kita menghadapi Pemilu 2024,” ujar Kusnadi selepas acara.

 

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, sosok Gayatri adalah teladan. Gayatri adalah anak bungsu Prabu Kertanegara dari kerajaan Singasari. Namun sejak kecil sosoknya dikenal sangat peduli dengan rakyat.

 

“Beliau mementingkan masyarakat, bangsa dan negara. Meski beliau anak bungsu raja yang manja, tapi beliau peduli dengan rakyat,” ucapnya.

 

Gayatri lalu menjadi istri Raden Wijaya yang bergelar Sri Kertarajasa Jayawardhana, raja pertama Majapahit. Setelah kematian raja kedua, Jayanegara atau Kalagemet, Gayatri sebenarnya berhak menjadi raja Majapahit.

Namun saat itu Gayatri memilih memberikan tahta kepada anaknya, Tribuana Tunggadewi.

 

“Beliau memikirkan hal yang lebih besar dari pada mengangkat dirinya jadi raja. Beliau bisa melihat sosok lain yang dianggap lebih pantas,” ungkap Kusnadi.

 

Bagi Kusnadi, sosok Gayatri adalah contoh kepribadian yang mulia. Sikapnya lebih memikirkan rakyat daripada memikirkan diri sendiri.

 

Namun saat itu Gayatri memilih memberikan tahta kepada anaknya, Tribuana Tunggadewi.

“Beliau memikirkan hal yang lebih besar dari pada mengangkat dirinya jadi raja. Beliau bisa melihat sosok lain yang dianggap lebih pantas,” ungkap Kusnadi.

 

Bagi Kusnadi, sosok Gayatri adalah contoh kepribadian yang mulia. Sikapnya lebih memikirkan rakyat daripada memikirkan diri sendiri. Sebagai ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi turut terinspirasi keteladanan Gayatri.

 

“Kamu ada bukan untuk diri sendiri, tapi untuk rakyat. Jika semua berpikir seperti Gayatri, maka kemajuan bangsa ini semakin cepat,” tegasnya.

 

Kusnadi juga menggambarkan sosok Gayatri yang rela melepas segala fasilitas di keraton. Sosok Sri Rajapatni ini memilih meninggalkan istana dan menjadi biksuni. Sosok ratu Majapahit ini memilih menyatu dengan rakyat biasa di akhir hayatnya.

 

Sosok Gayatri adalah anak bungsu dari raja Singasari terakhir, Prabu Kertanegara.

Prabu Kertanegara mempunyai ide menyatukan wilayah nusantara di bawah Singasari.

 

Ide itu tertuang dalam Cakrawala Mandala Dwipantara. Namun saat mayoritas pasukan Kertanegara melakukan penaklukan di Sumatera, terjadi pemberontakan Jayakatwang.

 

Raja wafat dan Singasari runtuh, namun ide penyatuan nusantara dari Kartanegara diteruskan oleh Gayatri di Majapahit.