Berita
Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Subianto
Berita Dewan

Tiru India, Inilah Cara Agar Indonesia Swasembada Pangan

Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Subianto mengatakan pemerintah harusnya meniru negara India untuk mencapai swasembada beras dalam mempertahankan ketahanan pangan di Indonesia. Ironisnya lagi, pemerintah India bisa swasembada beras dikarenakan meniru Indonesia dalam swasembada beras saat Indonesia dibawah kepemimpinan presiden Soeharto.

Try Wahyudi Rabu, 06 September 2023

SURABAYA,- Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Subianto mengatakan
pemerintah harusnya meniru negara India untuk mencapai swasembada
beras dalam mempertahankan ketahanan pangan di Indonesia. Ironisnya
lagi, pemerintah India bisa swasembada beras dikarenakan meniru
Indonesia dalam swasembada beras saat Indonesia dibawah kepemimpinan
presiden Soeharto.

Menurut dia,di era kepemimpinan presiden Soeharto dikenal dengan panca
usaha tani diantaranya pemilihan bibit unggul, pengolahan tanah yang
baik, pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit tanaman,
dan pengairan atau irigasi yang baik.

"Untuk saat ini perlu ditambah dengan upaya penanganan pasca panen serta
lembaga pendukung seperti PPL ( Petugas Penyuluh Lapangan ). Koperasi
sebagai penyalur sarana dan prasarana pertanian , serta peran Dolog /
Bulog harus dibiayai negara untuk membeli hasil pertanian. Tentunya
juga ada ongkir (ongkos angkut) yang harus ditanggung negara dalam
pendistribusian beras ke masyarakat,"terangnya, Rabu (6/9/2023).

Pria asal Kediri ini mengatakan di India 1,4 miliar orang bisa
surplus lebih, dimana semua pakai koperasi dan tak ada konglomerasi
serta seluruh pertanian koperasi. "Pupuk India gak pakai pabrik pupuk
seperti di Indonesia, tapi pupuk dibuat oleh koperasi-koperasi, tapi
penelitian oleh pemerintah. Pupuk pakai pil segini bisa untuk 2
hektare dikasih air, diproduksi koperasi-koperasi,"jelas politisi
Demokrat ini.

Ditambahkan oleh Subianto,kebijakan demi mengamankan stok serta
menghindari penipisan stok pangan di dalam negeri, untuk ukuran India
dengan jumlah penduduk yang mencapai miliaran orang.

"Tapi kebijakan gak ada yang ambigu, pokoknya petani disubsidi
habis-habisan. Semua pupuk, bunga semua gak ada tawar, untuk dalam
negeri (soal) makan mereka habis-habisan, kira-kira seperti orde baru
irigasi pupuk. Kita kan pupuk diatur terlalu banyak, begitu sawah
perlu pupuk petani pupuknya gak ada, kalau panen pupuknya ada.
(Masalah) ini gak kelar-kelar," sebutnya.