Berita
Anggota DPRD Jatim H Makin Abbas Lc MA 
Reses

Reses III Tahun 2023 H Makin Abbas Lc MA Anggota DPRD Jatim Dapil Lamongan Gresik Makin Abbas Ingatkan Pendidikan Politik Pelajar Sangat Penting

Anggota DPRD Jatim Dapil Lamongan Gresik H Makin Abbas Lc MA  mengingatkan kepada warga Lamongan yang miliki anak supaya memperhatikan pendidikan anak-anaknya khususnya yang masih dalam usia wajib belajar 12 tahun.  Mengingat, pendidikan itu sangat penting karena menjadi modal dalam mengarungi kehidupan di masa depan bagi anak-anak. Bahkan masa depan bangsa juga ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM) generasi muda bangsanya.

Fathis Su'ud Senin, 04 Desember 2023

Anggota DPRD Jatim Dapil Lamongan Gresik H Makin Abbas Lc MA 

mengingatkan kepada warga Lamongan yang miliki anak supaya memperhatikan pendidikan anak-anaknya khususnya yang masih dalam usia wajib belajar 12 tahun. 

Mengingat, pendidikan itu sangat penting karena menjadi modal dalam mengarungi kehidupan di masa depan bagi anak-anak. Bahkan masa depan bangsa juga ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM) generasi muda bangsanya.

"Orang yang berilmu itu akan dinaikkan derajatnya oleh Allah bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat," kata politikus asal Lamongan saat menggelar reses III Tahun 2023 di Yayasan Pendidikan Islam Tikung Lamongan, Senin (4/12/2023).

Pertimbangan lain, kata Abah Makin sapaan akrabnya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024 akan lebih awal dibanding tahun tahun sebelumnya.

"Monggo yang punya anak bisa dimasukkan ke SMP atau SMK Islam Tikung. Kalau mau mondok juga sekalian dimasukkan ke Ponpes Ulil Albab Tikung Lamongan," jelas caleg DPRD Jatim dapil Lamongan-Gresik ini.

Selain pendidikan formal, mantan Ketua DPRD Kab Lamongan itu juga mengingatkan lembaga penyelenggara pendidikan, tenaga pendidikan hingga para wali murid akan pentingnya pendidikan politik bagi pemilih pemula khususnya pelajar.

Mengingat, sosialisasi yang dilakukan penyelenggara pemilu masih sangat terbatas, sehingga banyak pemilih pemula yang saat ini duduk di kelas XII SMA/SMK/MA yang sebagian besar sudah memiliki hak pilih tidak paham mengenai pentingnya pemilu.

"Pemilu itu penting, karena para pemimpin yang kita pilih itu akan menentukan arah perjalanan pemerintahan mulai pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Makanya, pendidikan politik itu penting," tegas Makin Abbas.

Bagi lembaga penyelenggara pendidikan khususnya swasta juga penting akan melek politik. Sebab pendidikan gratis dan berkualitas yang dicanangkan pemerintah provinsi masih belum sempurna. Sehingga untuk perbaikan maupun pembangunan fisik sekolah butuh bantuan pemerintah.

Apalagi persepsi masyarakat saat ini beranggapan semua pendidikan itu gratis karena sudah ada BOS (Biaya Operasional Sekolah) sehingga jika ada sekolah melalui komite sekolah yang menarik iuran atau sumbangan cenderung ditanggapi negatif bahkan sampai dilaporkan ke pihak berwenang.

Padahal realitas di lapangan, sekolah sekolah swasta itu kondisinya memprihatinkan. Bukan hanya terkait fasilitas sarana dan prasarana tapi juga menyangkut kesejahteraan para tenaga pendidikannya. 

"Bantuan pemerintah itu ada yang langsung dari kepala daerah dan melalui anggota DPRD. Jadi kalau lembaga penyelenggara pendidikan punya hubungan baik dengan anggota DPRD tentu lebih mudah mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah," beber anggota Komisi D DPRD Jatim ini.

Senada, Mustaqim Khoiron salah satu tenaga pendidikan di YPI Tikung menambahkan bahwa tantangan pendidikan di masa depan kian berat. Mengingat, anak-anak lebih bebas mencari pengetahuan melalui internet. Namun ironisnya, pendidikan moral justru mengalami degradasi karena tidak adanya tuntunan langsung dari guru. 

"Era internet sekarang ini, orang yang jauh bisa menjadi dekat dan yang dekat bisa menjadi jauh. Bahkan anak-anak lebih cepat dewasa dari usianya sehingga sering berani melanggar hukum," jelas Mustaqim.

Ia mencontohkan baru baru ini terjadi kasus penganiayaan yang dialami tenaga pendidik SMP di Sugio Lamongan lakukan oleh salah satu siswa hanya karena yang bersangkutan ditegur oleh guru karena dianggap melanggar ketertiban sekolah.

"Makanya pengawasan anak didik itu jangan hanya diserahkan semata-mata kepada sekolah. Para orang tua juga harus lebih perhatian karena era internet ini pengaruh pada anak bisa datang dari mana saja hanya bermodal handphone," tutur Mustakim.

Pria berpenampilan eksentrik ini bersyukur negara Indonesia sangat memperhatikan pendidikan bangsa. Bahkan hal itu dicantumkan dalam konstitusi menjadi salah satu tujuan kemerdekaan yaitu untuk  mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Negara yang maju dibutuhkan SDM yang unggul dan SDM unggul bisa terwujud jika pendidikannya maju," tegas mantan komisioner Bawaslu Kabupaten Lamongan ini. 

Sekedar diketahui, H Makin Abbas Lc MA merupakan ketua sekaligus pendiri YPI Tikung yang memiliki lembaga pendidikan SMP dan SMK yang menampung seribuan anak didik. Yang menarik, lembaga pendidikan tersebut banyak menampung anak anak kurang mampu bahkan anak terlantar dari berbagai daerah untuk ditampung dan didik dengan baik melalui pendidikan formal maupun di pesantren.