Berita
Anggota DPRD Jatim Dapil Lamongan Gresik Drs MH Rofiq
Reses

Reses III tahun 2023 Anggota DPRD Jatim Dapil Lamongan Gresik Drs MH Rofiq

Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu daerah jika manfaatnya tidak dapat dinikmati masyarakat bahkan mensejahterakan  masyarakat. Tentu itu akan memicu persoalan baru dikemudian hari.

Fathis Su'ud Senin, 04 Desember 2023

Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu daerah jika manfaatnya tidak dapat dinikmati masyarakat bahkan mensejahterakan  masyarakat. Tentu itu akan memicu persoalan baru dikemudian hari.

 

Ancaman itu ditemukan Anggota DPRD Jatim Dapil Lamongan Gresik Drs MH Rofiq menggelar reses III Tahun 2023 di Desa Katenan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik pada Senin (4/12/2023) malam.

 

Dalam kegiatan serap aspirasi yang menjadi salah satu kewajiban bagi anggota DPRD Jatim itu, politikus Partai Gerindra itu mendapat keluhan terkait sulitnya anak anak muda mendapatkan pekerjaan yang layak di Kabupaten Gresik. 

 

Padahal banyak industri berdiri, bahkan megaproyek pabrik Smelter terbesar se Asia Tenggara juga tengah dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integreted Industrial Port and Estate (JIIPE). Namun mayoritas pekerjanya berasal dari luar Gresik bahkan dari luar Jawa Timur.

 

"Kenapa pekerja proyek Smelter di JIIPE banyak yang berasal dari luar daerah. Padahal warga Gresik juga banyak yang bisa mengerjakan pekerjaan seperti itu dan mereka menganggur," ujar Heri salah satu pemuda Desa Katenan.

 

Senada, Arif menambahkan bahwa pemuda Katenan ingin dibantu permodalan untuk membuka usaha kelompok. Namun mereka masih memikirkan jenis usaha yang visibel itu apa. Mengingat, mayoritas mereka berasal dari keluarga petani dan peternak.

 

"Kami sudah punya pengalaman penggemukan kambing. Kendalanya, tidak punya pasar yang jelas sehingga kerap dipermainkan para tengkulak sehingga harga jatuh ketika waktu memanen," kata Arif.

 

Begitu juga dengan penggemukan unggas dan ayam petelor. Kata Arif cenderung fluktuatif terutama ketergantungan pada biaya pakan. "Kalau harga pakan naik ya kita untung sedikit bahkan tak jarang malah merugi," bebernya.

 

Di sisi lain, lanjut Arif para pemuda Katenan juga tengah membangun lapangan bola volly. "Kalau bisa dibantu anggaran biar tidak terlalu membebani anak anak karena ini sifatnya swadaya," dalihnya.

 

Menanggapi aspirasi warga Desa Katenan, anggota Komisi D DPRD Jatim ini menjelaskab bahwa KEK JIIPE itu menjadi kewenangan pemerintah pusat. Namun kearifan lokal harus diutamakan terutama tenaga kerja dari Gresik dimana JIIPE itu dibangun.

 

"Sekarang ini Smelter dalam proses pembangunan sehingga pekerja proyek kebanyakan berasal dari luar daerah karena sub kontraktor berasal dari luar daerah," jelas Cak Rofiq sapaan akrabnya. 

 

Yang paling penting, lanjut politikus asli Kediri saat Smelter di JIIPE beroperasi maka harus ada prioritas tenaga kerja lokal yang memenuhi kualifikasi lebih diutamakan. Mengingat sesuai rencana pabrik pengolahan biji tembaga dan emas itu menampung sekitar 60 ribu pekerja.

 

"Makanya Pemkab Gresik melalui Disnaker harus bisa mengawal janji akan mengutamakan warga Gresik untuk bekerja di PT Smelter dan industri lain yang berada di JIIPE," pinta MH Rofiq.

 

Di sisi lain, mulai sekarang masyarakat Gresik khususnya generasi muda yang berminat bekerja di JIIPE harus dipersiapkan skill yang dibutuhkan agar bisa diterima bekerja di industri yang ada di JIIPE. 

 

"Kami yang ada di DPRD Jatim nantinya bisa menfasilitasi pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan warga supaya bisa memiliki skill yang dibutuhkan industri yang ada di KEK JIIPE," terang Cak Rofiq.

 

Sementara untuk pemberdayaan ekonomi anak anak muda, kata Cak Rofiq pihaknya tidak bisa menentukan jenis dan bentuk usahanya seperti apa karena dikhawatirkan tidak cocok sehingga nantinya berhenti di tengah jalan. 

 

"Justru kalian yang harus menentukan jenis usaha bersamanya seperti apa agar nantinya bantuan modal bisa tepat sasaran dan kelangsungan usahanya bisa berjalan dengan baik. Kalau soal bantuan usaha itu saya bisa perjuangkan, asal usahanya visibel dan cocok dengan keinginan dan  pengalaman kalian," harap mantan ketua PW GP Ansor Jatim.

 

Ia juga menyanggupi membantu pembangunan lapangan bola volly. Namun realisasinya paling cepat pada Perubahan APBD 2024 jika masih ada jatah. Namun jika tidak maka baru bisa terealisasi pada tahun anggaran 2025 sehingga awal tahun nanti proposal harus disiapkan. 

 

"Doakan saya mendapat amanah terpilih lagi pada Pileg 2024 mendatang. Tentunya dukungan dari warga Katenan juga sangat kami harapkan," pungkas caleg DPRD Jatim dapil Lamongan Gresik dari Partai Gerindra ini.