Berita
M. Fawait Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur
Fraksi

Fraksi Gerindra Yakin Gubernur Khofifah Akan Habis-habisan di Periode Terakhirnya, Ini Alasannya

Fraksi Gerindra DPRD Jatim menyakini Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan memaksimalkan pembangunan di masa akhir periode pertamanya. Baik yang sudah terencana dalam APBD 2023 maupun yang akan dirumuskan dalam rencana perubahan APBD 2023. Apalagi, di tahun politik saat ini Pemprov Jatim diharuskan menangkap peluang untuk memaksimalkan potensi yang ada.

Gegeh Bagus S Senin, 02 Januari 2023

Fraksi Gerindra DPRD Jatim menyakini Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan memaksimalkan pembangunan di masa akhir periode pertamanya. Baik yang sudah terencana dalam APBD 2023 maupun yang akan dirumuskan dalam rencana perubahan APBD 2023. Apalagi, di tahun politik saat ini Pemprov Jatim diharuskan menangkap peluang untuk memaksimalkan potensi yang ada.

“Di tahun terkahir periode pertama ini, saya yakin Ibu Gubernur akan all out dan habis-habisan untuk memaksimalkan pembangunan di Provinsi Jawa Timur. Baik yang sudah terencana dengan baik dalam APBD 2023 maupun nantinya akan dirumuskan di dalam rencana perubahan APBD 2023,” kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait, Senin (2/1/2023).

Menurut Gus Fawait, sapaan akrab Muhammad Fawait ini, pada prinsipnya Fraksi Gerindra akan menjadi mitra strategis Pemprov Jatim. Pihaknya bersedia menjadi mitra bagi eksekutif untuk melaksanakan pembangunan yang sudah direncanakan.

“Tentu kami akan memberikan masukan dan kritik yang membangun, bukan kritik yang mencibir dan caci maki. Tapi kritik kontrukstif dan memberikan solusi. Lebih baik kita kasih obat pahit tapi menyehatkan daripada madu tapi itu racun yang bisa membunuh,” terangnya.

Maka, lanjut dia, belanja pemerintah provinsi yang sudah disahkan dalam APBD tentunya harus dilaksanakan sebaik mungkin. Tidak ditumpuk di akhir tahun saja, melainkan betul-betul bisa dilaksanakan per periode.

“Tentunya bisa dilaksanakan seefektif mungkin dan seefisien mungkin. Sehingga baik potensi adanya pemilu dan perputaran uang akan besar nantinya di tahun politik. Dan ada sebuah tantangan adanya perang Rusia Ukraina yang berdampak pada kita, ini bisa memaksimalkan potensi yang ada di tahun 2023,” jelas Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini.

“Jadi perlu sebuah kebijakan yang bisa mengantisipasi dampak buruk dari semua itu. Dan kebijakannya bisa membaca peluang,” tambahnya.

Dari kacamata Fraksi Gerindra, kata Gus Fawait, di tahun 2022 kemarin Pemprov Jatim yang dikomandoi Gubernur Khofifah telah mencapai capaian yang bagus. Dianggap bagus lantaran kepemimpinan Khofifah sendiri adalah tokoh nasional. Meski demikian tentu tidak mungkin tidak ada kurangnya.

“Kurangnya seperti apa yang disampaikan Fraksi Gerindra dalam proses pengesahan APBD 2023 Bu Khofifah yang bagus ini belum diimbangi tim yang baik. Belum diimbangi anak buahnya yang juga bisa mengimbangi pola pikir yang disampaikan Bu Khofifah. Padahal visi misi beliau begitu luar biasa,” bebernya.

Maka di tahun 2023 ini, Gus Fawait berharap di tahun politik bisa memanfaatkan menjadi sebuah pengungkit di perekonomian Jawa Timur. “Kita tahun bahwa Pileg dan Pilpres dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Tentu prosesnya akan kita lalui di tahun 2023. Maka, dalam tahun politik ini tentu memanfaatkan betul-betul menjadi sebuah pengungkit di perekonomian Jatim,” harapnya.

“Karena kita tahu di dalam tahun politik pasti banyak event event politik, mulai dari calon DPR, baik pusat, provinsi dan Kabupaten, DPD bahkan calon presiden dan wakil presiden disitu dia biasanya pasang gambar-gambar. Bayangkan kalau itu bisa dicetak di Jatim, belum lagi pamflet dan Alat peraga kampanye lainnya, hingga rapat-rapat terbatas dan terbuka. Kalau saya melihat sebagai orang ekonomi itu sebuah peluang yang tidak bisa kita lewatkan. Karena berapa uang yang akan berputar dalam proses tahun politik,” tambahnya.

Sehingga, kata Gus Fawait, perlu kebijakan yang tepat dan jeli sehingga uang yang beredar dalam tahun politik ini bisa dimanfaatkan untuk perekonomian di Jatim. Bisa untuk pengembangan UMKM dan pelaku usaha di Jatim serta sektor lainnya.

Selain itu, lanjut dia, dalam tahun 2023 diketahui bahwa sesuai dengan arahan Presiden bahwa dunia sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Ditambah krisis energi dan pangan. Perang antara Rusia dan Ukraina yang belum selesai.

“Dimana, kita tahun dalam sistem ekonomic yang terbuka sehingga apapun yang terjadi dalam sebuah negara tentu sedikit banyak akan berdampak kepada kondisi ekonomi seluruh dunia atau global,” paparnya.

“Dan hari ini kita tahu bersama sudah terdampak sekali di dunia termasuk Indonesia. Kalau ini tidak cepat selesai maka dampaknya akan semakin terasa dan semakin dirasakan oleh kita. Ini tentu akan berdampak buruk pada perekonomian global, perekonomian negara, Provinsi pada akhirnya,” tandas Gus Fawait.