Berita
Hikmah Bafaqih, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur
Komisi E

DPRD Jatim Sesalkan Masih Ada Kekerasan di Lembaga Pendidikan

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih mengecam kasus meninggalnya taruna Politeknik Pelayaran Surabaya Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19). Korban dianiaya oleh tersangka yang merupakan seniornya sendiri hingga meninggal.

Gegeh Bagus S Jumat, 10 Februari 2023

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih mengecam kasus meninggalnya taruna Politeknik Pelayaran Surabaya Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19). Korban dianiaya oleh tersangka yang merupakan seniornya sendiri hingga meninggal.

"Tentu kita menyesalkan kejadian kekerasan di lembaga pendidikan terjadi lagi. Kenapa masih harus terjadi? Kita semua harus melihat dari akar permasalahannya," kata Hikmah, Jumat (10/2/2023).

Akar permasalahan di lembaga pendidikan tersebut, kata Hikmah adalah relasi kuasa antara senior dan junior. Di mana, para senior merasa ingin menerapkan kedisiplinan kepada para juniornya, tetapi dengan cara yang berlebihan.

"Perlu dikaji akar problem sesungguhnya yang kemudian memunculkan relasi kuasa yang timpang antara senior-yunior. Di banyak lembaga pendidikan kita, termasuk lembaga pendidikan dengan kategori prestasi, prestisius di banyak tempat masih banyak terjadi ketimpangan relasi itu," ungkapnya.

"Relasi yang timpang antara senior-junior akan menimbulkan banyak problem psikis, psikologi. Hal ini semacam menjadi pembenaran bagi pemilik relasi kekuasaan, dalam hal ini para senior untuk melakukan tindakan yang mereka sebut pendisiplinan. Padahal nyatanya itu kekerasan," sambungnya.

Politisi PKB ini menegaskan lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah harus mengkampanyekan soal pendidikan kedisiplinan dengan cara yang benar, bukan dengan kekerasan.

"Kenapa sekolah kita semua tidak bisa menertibkan? Kita harus mengajak anak muda disiplin, tapi tidak harus dengan kekerasan, tidak harus membenarkan dengan kekerasan. Menegakkan disiplin di komunitas tertentu tidak harus dengan sesuatu yang tidak nyaman," ungkapnya.

"Penegakan disiplin dengan cara yang benar tanpa kekerasan ini harus di-masifkan lagi edukasinya ke remaja-remaja, para pemuda agar mereka kemudian mendengar memahami, memberi kasih sayang, kelembutan, menciptakan lingkungan sekolah dengan relasi kuasa yang setara dengan pola komunikasi menyamankan, saling respek di antata mereka. Itu jauh lebih produktif menunjang pendidikan dan bisa tercapai dengan target yang diinginkan," lanjutnya.

Hikmah menambahkan kasus kekerasan di Politeknik Pelayaran Surabaya harus dibawa ke ranah hukum, dan harus diberikan sanksi atau hukuman tegas agar tidak terulang di kemudian hari.

"Segala bentuk kekerasan harus dilihat di akar masalahnya, tentu keadilan bagi korban dan keluarga harus ditegakkan dan dibawa ke ranah hukum setepat-tepatnya," tandas Hikmah.