Berita
Adam Rusyidi, Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur
Komisi E

Tingkatkan Kompetensi dan Kapasitas Pengajar PAUD Melalui Workshop Parenting Aank

Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting, karena saat itu dimulainya pembentukan mental dan karakter semasa kecil.

Norah Hasanah Kamis, 12 Oktober 2023

Anak adalah ibarat kertas putih yang bersih yang baik buruk tulisan tergantung dari orang tua. Pentingnya pondasi akidah bagi anak usia dini agar tumbuh menjadi anak yang berahlak karimah atau mulia, kelak di kemudian hari., adalah tanggung jawab orangtua dan para guru untuk mendidik agar anak yang fitrahnya masih polos, bersih tumbuh di atas fitrahnya yang lurus.

Kemerosotan moral khususnya pada anak-anak mulai pem-bully-an atau kasus tawuran, pemukulan, penganiayaan, dan lain mencerminkan moral yang semakin buruk. Maka penting untuk menanamkan Akhlakul karimah kepada anak sejak usia dini, untuk memperbaiki moral anak menjadi lebih baik. Aqidah Akhlak adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber ajaran Islam yang wajib dipegang oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat. Sementara akhlaqul karimah adalah segala perbuatan atau prilaku yang baik dan terpuji. Atau memiliki makna yang sepadan dengan akhlak mulia atau budi pekerti yang baik. Dalam ajaran islam akhlakul karimah merupakan salah satu indikator dalam tingkatan keimanan seorang ummat.

Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting, karena saat itu dimulainya pembentukan mental dan karakter semasa kecil. Anak usia belia atau usia dini merupakan saat terpenting untuk penanaman pondasi akidah karena saat itu fitrah anak masih bersih. Inilah tanggung jawab ayah ibunya dan para guru agar anak tumbuh di atas fitrahnya yang lurus. Agar anak berperilaku dan bersikap yang baik dalam relasi kehidupan sosialnya. Melalui penanaman akhlaqul karimah pula, akan terbentuk kesantunan dan ke sholihan individu.

Keprihatian melihat kondisi perkembangan karakter anak usia  dini yang jauh dari karakter ahlak unggulan saat ini  akibat pengaruh gadjet mengundang  Adam Rushi SPd untuk urun rembug  membuat perubahan yang berpengaruh terhadap prilaku anak yang notabene calon generasi penerus bangsa. Melalui workshop parenting anak bertema Smart Parenting Mendidik Anak Sesuai Perkembangan Zaman yang digelar di Hotel Vafe kawasan Jenggala, Sidoarjo. Kamis (12/10) , ia berharap dengan meningkatkan kompetensi para pendidik PAUD, mampu memberkan kualitas pendidikan dalam model pembelajaran yang lebih menekankan perilaku yang karimah, hormat pada orantua dan guru serta memliki jati diri. Tujuan utamanya meningkatkan kompetensi, kualitas dan kapasitas pendidik PAUD agar mampu memberikan pembelajaran lebih baik.

Diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari para guru PAUD, Kepala Lembaga PAUD  yang semuanya perempuan yang berasal dari sekitar 75 desa yang ada di 4 Kecamatan Yakni, Candi, Tanggulangin, Porong dan Jabon. Dalam workshop ini menghadirkan narasumber praktisi  PAUD Aisyiyah Sidoarjo, yang juga merupakan guru senior Aisyiyah, Asessor Sekolah Penggerak, Asesor Ban Paud Jatim serta. Kabid diklat Sapulidi 12 Mitra Pembangunan Kemendikbud Provinsi Jawa Timur, yakni Ibu SuwarI. Selain memberikan pelatihan pelatihan merancang program bermain ia juga mengajak para pengajar PAUD lebih kreatif dan inovatif untuk menghilangkan kejenuhan anak.

“Workshop parenting anak, fungsi bunda bunda PAUD bukan hanya sebagai pengajar tapi juga sebagai orang tua anak didiknya. Tujuannya penyelenggaraan acara ini meningkatkan kompetensi bunda bunda PAUD ini .Karena kalau kita melihat kesejahteraan/ kompensasi yang diterima para pengajar Bunda PAUD jauh dari katergori ideal, Tapi sebagai anggota legislatif, kami berharap, tahap awalnya  ke depan kami bisa menjalim kerja sama untuk bisa mendukung fasilitas pembelajaran, pemenuhan, sarana prasarana, alat edukasi, alat bermain” ujar politisi muda  Golkar yang juga anggpta Komisi E( Kesra)  DPRD Provinsi Jawa Timur.

Para pengajar pendidik menjadi target utama untuk mendapat pelatihan karena tidak dipungkiri, fungsi Guru atau pendidik adalah bagian vital yang mampu menumbuhkan kesolehan individu dan sosial anak-anak khususnya pendidikan terkait penanaman akhlak. Pendidikan sebagai aktivitas pendidik terhadap peserta didik dalam aspek perkembangan  jasmani dan rohani, baik secara formal, informal maupun non-formal. Akhlak merupakan sifat yang tertanam kuat dalam diri seseorang kemudian menjelma menjadi suatu perbuatan Jika perbuatan itu baik maka disebut akhlak terpuji, dan jika perbuatan itu buruk maka di sebut akhlak tercela.

“Terkait kurikulum merdeka kita harus menguatkan bagaimana guru bisa merencarakan memberikan pemberlajaran yang benar benar memerdekakan anak. Merancang pendidikan kegiatan main yang memiliki kompetensi. Kalau di rumah kan bisa main saja, kalau di sekolah ada main tapi memiliki kompetensi yang distimulasi. Tujuannya anak akan memiliki kemampuan, keterampilan, dan karakter baik untuk kehidupan berikutnya” ujar Suwarti saat jeda acara.

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak akan memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Ahlak akan membantu  dalam bersosialisasi dengan lingkungannya, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Anak akan terbiasa berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai agama.

Sesuai rencana, acara workshop  parenting anak ini akan kembali digelar secara bertahap, untuk menjangkau seluruh pengajar PAUD sekabupaten Sidoarjo. Selain upaya mendongkrak kompetensi dan kapassitas pengajar anggota fraksi Golkar ini berharap ke depan akan semakin banyak anak anak tumbuh menjadi anak yang pintar, berbudi pekerti baik, memiliki kesalehan sosial serta hormat pada guru dan orangtuanya. Yang tak kalah penting, anak anak ini nantinya akan memberikan pengaruh positif bagi lingkungan dan masyaratnya.