Berita
Artono, Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur.
Komisi E

Artono: Kesuksesan Pengusaha Ada di Strategi Pemasaran

Lesuhnya ekonomi membuat banyak tumbuhnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun untuk mensukseskan usaha dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat sehingga banyak diminati masyarakat.

Adi Suprayitno Minggu, 26 Februari 2023

Lesuhnya ekonomi membuat banyak tumbuhnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Namun untuk mensukseskan usaha dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat sehingga banyak diminati masyarakat.

Anggota Komisi E DPRD Jatim Artono menjelaskan, suksesnya pelaku usaha berada pada kemampuan dalam pemasaran produk. Jika pelaku UMKM belum mempunyai kemampuan dalam pemasaran, maka perlu ada pelatihan yang lebih intens.

"Karena selama ini UMKM hanya mampu produksi, tapi tidak mampu menjual," terangnya, Senin 26 Februari 2023.

Artono mengungkapkan pentingnya strategi pemasaran ini seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Jember. Dimana produsen tempe di Jember mengeluh produknya kalah dengan buatan Malang. Akibatnya produk tempe di Jember mayoritas dikuasai produk UMKM warga Malang.

Politisi asal PKS itu menyebut bahwa 50 persen masyarakat di Jember penghasilannya dari produksi dan menjual tempe. Namun dengan serbuan tempe asal Malang, produsen di Jember harus gigit jari karena banyak tempenya tidak laku. Hal itu terjadi tidak hanya tempe mentah saja. Tetapi produk olahan yang berbahan tempe.

Tak hanya itu saja, mayoritas oleh-oleh di Jember yang berbahan tempe pasti dari Malang. Akibatnya tempe produk Jember kalah tersaingi, karena di pasaran lebih didominasi tempe dari Malang.

Melihat kondisi itu, Artono akan menyiapkan orang-orang yang paham akan pemasaran untuk melatih para UMKM yang ikut dalam binaannya. Mengingat pemasaran merupakan kunci sukses seseorang dalam menjalankan usaha.  

"Saya punya kerabat lulusan S2 pemasaran dan sudah mengimplementasikan teori-teori supaya masyarakat bisa memasarkan produk," tuturnya.

Politisi asal PKS ini menjelaskan, jika ingin menjadi supplier harus memperkenalkan ke customer pelanggan, perusahaan - perusahaan yang ingin dijadikan langganannya.

Supplier harus bisa menunjukkan contoh produk, bahwa rasanya, kemanisan, kebersihan harus dijamin dalam produk buah-buahan tersebut. 

"Kadang-kadang kita dimintai contoh tidak mau. Lha barangmu gimana, bener tidak, sesuai spek tidak, higenis tidak?," katanya.

Setelah sukses dalam pemasaran, langkah selanjutnya adalah konsisten dalam pemenuhan pesanan. Jika pengiriman berikutnya tidak sesuai pesanan, maka dapat diblacklist.

"Sekarang bisa kirim 1 ton, berikutnya tidak ada. Itu tidak diterima," pungkasnya.