Berita
dr. Benjamin Kristianto MARS, Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur.
Komisi E

Komisi E Minta BPOM Perketat Pengawasan Obat Anak

Kembali ditemukannya penderita gagal ginjal akut pada anak di DKI Jakarta harus dijadikan pembelajaran untuk Provinsi Jatim. Hal ini untuk mencegah munculnya penderita penyakit tersebut kepada masyarakat Jawa Timur.

Adi Suprayitno Selasa, 28 Februari 2023

Kembali ditemukannya penderita gagal ginjal akut pada anak di DKI Jakarta harus dijadikan pembelajaran untuk Provinsi Jatim. Hal ini untuk mencegah munculnya penderita penyakit tersebut kepada masyarakat Jawa Timur.

Anggota Komisi E DPRD Jatim, dr Beny Kristianto mengaku khawatir obat sirup anak untuk penurun panas dan batuk yang mengandung Etilena Glikol berlebihan tidak dimusnahkan oleh perusahaan farmasi. 

Benjamin khawatir obat-obat tersebut hanya ditarik sementara dalam peredarannya di pasaran dan apotek. Ketika situasi sudah dianggap aman, dan pemberitaan gagal ginjal akut anak tidak ramai, obat-obatan yang ditarik diedarkan kembali. 

"Memangnya pernah tahu obat-obat yang ditarik itu dimusnahkan. Kan cuma ditarik dalam peredaran saja. Kemudian obat itu dikemanakan," tuturnya.

Benjamin menyebut perusahaan farmasi akan rugi jika obat yang ditarik dimusnahkan semua. Ia pesimis obat yang ditarik,  didaur ulang untuk menghilangkan kandungan Etilena Glikol. 

Untuk mencegah beredarnya kembali obat mengandung Etilena Glikol, Benjamin meminta agar BPOM melakukan pengawasan secara ketat terhadap obat-obatan yang telah ditarik.

Penyebab obat sirup membahayakan ginjal anak adalah kandungan  Etilena Glikol yang melebihi ambang batas. Zat tersebut akan menimbulkan berbagai efek negatif bagi kesehatan. Diantaranya, adalah gangguan saraf, gangguan jantung dan fase terakhirnya  mengakibatkan gagal ginjal akut.

"Disinyalir adalah kadar dari Etilena Glikol yang mestinya 0,5 mg /kg berat badan itu melebihi ambang tersebut. Sehingga menimbulkan efek bagi anak kecil yang meminum obat tersebut," terangnyam

Direktur utama Rumah Sakit Sheila Medika itu menyebut efek pertama akibat kandungan Etilena Glikol adalah 30 menit sampai 12 jam gangguan syaraf. Kemudian terjadi gangguan jantung karena bahan tersebut menyebabkan acidosis metabolik. 

"Dan setelah 24 jam terakhir menyebabkan gagal ginjal akut," katanya.

Benyamin menegaskan, selain untuk obat sirup Etilena Glikol juga digunakan untuk pemanis makanan. Untuk itu, masyarakat harus waspada agar tidak mengkonsumsi makanan olahan yang membahayakan kesehatan.

"Jadi Etilon Glikol ada empat derifat (senyawa) yang bisa berubah bentuk dan salah satunya berbentuk sorbitol. Sorbitol kan bisa dijadikan pemanis, maka harus hati-hati dengan makanan yang mengandung pemanis," terangnya.

Melihat kondisi seperti ini, Benyamin menyarankan agar untuk sementara minum obat dengan puyer. Hanya saja, masyarakat tetap berhati-hati meminum obat puyer karena terkadang dikasih pemanis agar anak tidak merasakan pahit. 

"Nah bahan baku pemanisnya itu harus diteliti apakah mengandung Etilena Glikol atau tidak," harapnya.

Politisi asal Partai Gerindra itu mengimbau agar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan tindakan preventif dengan memeriksa secara mendalam kandungan bahan kimia dalam sirup, apakah melewati ambang batas atau tidak.

Selain itu, penarikan obat-obatan dari pasaran, juga harus diawasi secara ketat. Jika memang memang kandungan Etilena Glikol melebihi ambang batas agar bisa dipastikan tidak beredar lagi di pasaran.

"Kami mengimbau agar BPOM melakukan pencegahan. Setiap ada produk keluar harus meneliti kompisisi kadarnya tersebut. Misalkan paracetamol 120 mg benar apa nggak. Tidak boleh kekurangan dan kelebihan. Termasuk  Etilena Glikol harus benar-benar dipastikan tidak melewati ambang batas. Kalau itu dilewati maka bisa dikatakan sirup itu berbahaya," tambahnya.

Selain itu, pemerintah juga harus meneliti kemungkinan faktor lain yang menyebabkan gagal ginjal akut kepada anak.

"Harus ada penelitian lebih lanjut, apakah penyebabnya hanya Etilena Glikol saja, atau ada faktor lain," pungkasnya.

Seperti diketahui, Etilena glikol merupakan senyawa industri yang digunakan untuk berbagai produk konsumen, contohnya sebagai antibeku, cairan rem hidrolik, beberapa bantalan tinta stempel, pulpen, pelarut, cat, plastik, dan kosmetik.

Zat ini diproduksi secara komersial dari etilen oksida, yang diperoleh dari etilen. Etilen glikol dan beberapa turunannya agak beracun, sehingga jika masuk ke dalam tubuh dalam kadar tertentu bisa memengaruhi organ tubuh dan menyebabkan kematian.