Berita
Drs. HM. Rafiq, Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa timur.
Komisi B

Keterlambatan Distribusi Barang Berengaruh Terhadap Kestabilan Harga Barang

Komisi B DPRD Jatim meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengantisipasi kenaikan harga-harga bahan pokok utamanya produk sembako, seperti beras, cabai, telur, ayam, dan daging menjelang memasuki bulan Ramadhan serta Lebaran Idul Fitri 2023. Anggota Komisi B DPRD Jatim, Drs. HM Rofiq meminta Pemprov segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar saat memasuki momentum keagamaan ini, harga-harga bahan pokok bisa diakses masyarakat dengan harga stabil.

Norah Hasanah Jumat, 17 Februari 2023

Komisi B DPRD Jatim meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengantisipasi kenaikan harga-harga bahan pokok utamanya produk sembako, seperti beras, cabai, telur, ayam, dan daging menjelang memasuki bulan Ramadhan serta Lebaran Idul Fitri 2023. Anggota Komisi B DPRD Jatim, Drs. HM Rofiq meminta Pemprov segera berkoordinasi dengan pihak terkait agar saat memasuki momentum keagamaan ini, harga-harga bahan pokok bisa diakses masyarakat dengan harga stabil.

Seperti diketahui, Jawa Timur sebagai lumbung padi nasional berhasil menjaga produksi padi Jatim tertinggi se-Indonesia tahun 2020, 2021, dan 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim tahun 2022 produksi padi surplus 3,1 juta ton. Surplus beras secara nasional 6 juta ton. Di mana sejumlah 3,1 ton itu berasal dari kontribusi Jawa Timur .

“Kami meminta Pemprov (Jatim) lewat dinas terkait untuk segera berkoordinasi mengantisipasi dan mengambil langkah preventif agar harga-harga pokok di Jatim tidak melonjak apalagi menjelang bulan puasa Ramadhan dan peringatan Hari Lebaran Idul Fitri April nanti. Setiap lonjakan harga bahan pokok harus diwaspadai, bila perlu mempersiapkan operasi pasar” kata Drs. HM Rofiq, politisi fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jatim.

Menurutnya, Pemprof harus juga memperhatikan kebutuhan petani untuk menunjang produktifitas hasil panen. Mulai penyediakaan pupuk subsidi. Ketersediaan pupuk sebagai kebutuhan pokok penunang hasil pertanian menunjang optimalisasi hasil panen. Jika produksi panen kita optimal dan terdistribusi secara maksimal, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan terjaga dari kemungkinkan kenaikan harga.

"Akhir-akhir ini harga bahan pokok di pasaran mengalami kenaikan signifikan. Banyak masyarakat mengeluh dan memberikan respon negatif, Pemprov harus segera melakukan operasi pasar serta megambil langkah strategis agar harga bahan pokok kembali stabil" ujar Drs HM. Rafiq, Anggota komisi B, DPRD Provinsi Jawa timur

Sementara itu, jelang masa panen raya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa pihaknya bersama BULOG, Pemkab/Pemkot, PT. Jatim Graha Utama, Perkumpulan Penggilingan Padi (PERPADI) Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras akan terus melakukan operasi pasar. Sebagai langkah antisipasi dan upaya menstabilkan harga beras di pasaran.

Gubernur juga telah meminta seluruh pihak terkait mulai distributor beras, Perkumpulan Penggilingan Padi (PERPADI) Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras serta BULOG untuk memaksimalkan distribusi beras kepada masyarakat.  

“Alhamdulillah hari-hari ini Jawa Timur sebetulnya sudah masuk ke musim panen seterusnya awal Maret akan memasuki panen raya. Dan produksinya cukup besar, kita berharap ini akan menjadi penetrasi menuju harga beras kita stabil kembali,” ungkap Gubernur Khofifah saat melakukan operasi pasar di Pasar Besar, Kota Pasuruan, Kamis (16/2/2023). 

Prediksi produksi beras minggu kedua Februari sekitar 40 ribu ton. Sedangkan prediksi minggu ketiga Februari sekitar 60 ton dan Minggu keempat Februari sekitar 70 ribu ton beras. Kemudian Bulan Maret diprediksi panen raya padi, dengan produksi beras sebanyak 1.050.000 ton beras. Termasuk di bulan April diprediksi produksi beras juga di atas satu juta ton beras.

Dalam operasi pasar ini, beras medium kualitas baik dijual dengan harga Rp. 43.000 per kemasan 5 kg. Artinya beras yang dijual dalam operasi pasar ini hanya Rp. 8.600/kg. Harga ini jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium yakni Rp. 9.450/kg. Sedangkan harga beras medium yang dijual di Pasar Kota Pasuruan ini sendiri saat ini berkisar Rp. 11.000/kg.

Pihaknya juga meminta agar sirkulasi dan distribusi beras hari-hari ini harus semakin dipercepat. Karena keterlambatan penyaluran, bisa berefek terhadap pada harga beras. Berharap di semua lini harganya sesuai HET.