Berita
Anggota Komisi B DPRD Jatim Daniel Rohi
Komisi B

Komisi B DPRD Jatim Minta Operasi Pasar Murah Ditingkatkan Dua Kali Lipat

Untuk menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras yang belakangan ini harganya cukup tinggi, Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim), Daniel Rohi meminta pada pemerintah untuk memperbanyak operasi pasar. Bahkan, lanjutnya, operasi pasar bisa dilakukan hingga dua kali lipatnya saat ini.

Lutfiyu Handi Rabu, 20 Maret 2024

Untuk menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras yang belakangan ini harganya cukup tinggi, Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim), Daniel Rohi meminta pada pemerintah untuk memperbanyak operasi pasar. Bahkan, lanjutnya, operasi pasar bisa dilakukan hingga dua kali lipatnya saat ini.

Daniel juga merasa prihatin dengan mahalnya harga besar pada bulan Ramadan di mana ummat muslim sedang menjalankan ibadah puasa, dan juga mendekati hari Raya Idulfitri. “Kita mendorong operasi pasar murah, karena itu tanggung jawab pemerintah untuk memastikan seluruh yang ibadah puasa dan menjelang idul fitri ini semua kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, jangan sampai kekurangan keurangan,” tandasnya, Rabu (20/3/2024).

Politisi asal Malang ini tidak menginginkan ibadah puasa ummat musli di Jatim terhambat atau tidak nyaman dengan mahalnya harga bahan pokok. Kemudian, masyarakat juga terganggu rasa suka cita mereka di Hari Raya Idulftri nanti.

“Oleh sebab itu, kita dorong operasi-operasi pasar itu lebih intensif dilakukan, bila perlu dua kali lipat yang ada. Uang yang ada (alokasi APBD) kita belanjakan untuk kepentingan rakyat, karena sekarang ini kondisi masyarakat kita ini lagi susah,” sambungnya.

Dia juga mengingatkan, jangan sampai di Jawa timur terkenal sebagai lumbung pangan nasional justru rakyatnya mengalami kekurangan di saat mereka memerlukan. Maka dia menegaskan bahwa manajemen stok harus dilihat kembali dan dievaluasi.

“Seharusnya hal-hal seperti ini (kenaikan harga saat Ramadan dan menjelang Idulfitri) bsa diprediksi, karena ini peristiwa setiap tahun. Kalau setiap tahun terus mengalami kelangkaan, berarti kita gagal di dalam melakukan prediksi dan juga stok yang cukup,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Menurutnya, manajemen stok ini menjadi yang utama karena juga bisa menunjang operasi pasar terus dilakukan. Daniel menandaskan, DPR tentu sangat mendorong diperbanyak operasi pasar dan berkoordinasi dengan kabupaten kota, sebab mereka harus melakukan operasi pasar.

“Jadi, ini bukan masalah provinsi saja tapi juga masalah kabupaten kota, bahkan pemerintah pusat pun harus turun. Kemarin saya dengar walau kita merasa kecewa, tapi ada informasi bahwa impor beras sudah turun di Mayangan, itu tolong dicek dulu. Kalau itu memang terjadi maka segera didistribusikan pada masyarakat supaya masyarakat mendapatkan manfaat di dalam kondisi susah seperti ini,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, Satgas pangan juga harus bekerja lebih keras lagi untuk melihat distribusi pangan ini.  “Mudah mudahan nanti kita berharap pada musim panen ini sudah mulai memberikan hasil yang maksimal, sehingga bisa menemnuhi pangan. Tapi yang penting bagi saya, kelangkaan pangan, harga pangan naik ini petani kita sejahtera apa tidak. Kalau petani tidak sejahtera kita menangis, artinya sia sia,” tandasnya.

“Kalau pemerintah membeli pangan dengan harga mahal di pateni, artinya petani juga mendapatkan keuntungan maksimal. Saat saat ini seharusnya mereka bersuka cita karena beras dihargai mahal. Tapi, kalau sampai ternyata harga naik dan tidak berdampak pada mereka, itu satu keprihatinan yang luar biasa, tiada guna satgas pangan bekerja keras,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, pengawasan terharap harga pangan ini harus diperketat. Kemudian, operasi pasar juga diintensifkan dan itu harus terkordinir, jangan sampai operasi pasar jatuh ke orang tertentu juga.  “Jangan sampai pada saat operasi pasar ada yang memborong,” pungkasnya.