Berita
Jajuk Rendra Krisna, Anggota DPRD Jawa Timur
Komisi E

Pernikahan Dini dan Kekerasan Anak Memprihatinkan

Anggota DPRD Jatim Jajuk Rendra Krisna sangat prihatin angka pernikahan dini di Kabupaten Malang yang tinggi.

Zaki Zubaidi Selasa, 21 Februari 2023

Anggota DPRD Jatim Jajuk Rendra Krisna sangat prihatin angka pernikahan dini di Kabupaten Malang yang tinggi.

Pengadilan Agama Kelas 1 A Kabupaten Malang mengungkapkan dispensasi pernikahan (Diska) kawin anak di bawah umur yang diajukan selama tahun 2022 tembus 1.434 perkara.

Permohonan dispensasi pernikahan dini di wilayah Kabupaten Malang ini merupakan yang tertinggi di seluruh wilayah Jawa Timur. Salah satu penyebabnya adalah hamil di luar nikah.

Untuk itu, anggota Komisi E ini meminta kepada pihak-pihak terkait meningkatkan kontrol sosial di tengah masyarakat.

"Kontrol sosial di masyarakat itu juga ditingkatkan. Norma-norma harus tetap dijunjung tinggi," kata Jajuk.

Menurut dia, penegakan hukum terhadap anak yang hamil di luar nikah bukan menjadi solusi utama. Sebab, ketika insiden terjadi dan kedua pasangan anak kemudian diajukan dispensasi menikah ke Pengadilan Agama, maka persoalan selesai.

"Kalau dimintakan dispensasi usia menikah ke Pengadilan Agama selesai. Kalau begini kan ada celah hukum yang bisa ditempuh," kata wakil rakyat dari dapil Malang Raya ini.

Selain masalah pernikahan dini, Jajuk juga menyoroti jumlah kekerasan perempuan dan anak Jatim selama 2022 yang tinggi. Di Kabupaten Malang tercatat 123 kasus dan Kota Malang 106 kasus. Jenis kasus paling banyak ialah kekerasan seksual.

"Anak-anak rentan jadi korban kekerasan. Keluarga dan sekolah harus bisa menjadi tempat yang aman bagi anak," harap politisi NasDem.

Terbaru, Jajuk mengingatkan masyarakat untuk waspada adanya peningkatan penyakit campak. Sejumlah daerah di Jawa Timur sudah disinyalir ada peningkatan penyakit tersebut. Bahkan sejumlah provinsi di Indonesia juga mengalami peningkatan.

“Saya minta masyarakat waspadalah,” ungkap Jajuk.

Wanita asal Malang ini mengatakan kasus sebaran penyakit campak, khususnya pada anak bisa diantisipasi dengan penanganan yang terpadu agar penyebarannya tidak meluas.

“Tentunya selain pola hidup sehat juga melengkapi anak dengan vaksinasi campak rubella (MR),” tegas Jajuk.