Berita
Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Heri Romadhon
Berita Dewan

Banjir Mengancam, Banyak Sungai di Jatim Layak Di Normalisasi

Ancaman banjir disejumlah daerah di Jawa Timur perlu segera dilakukan antisipasi, terlebih sekarang ini di Jawa Timur sedang mengalami cuaca ekstrem.

Try Wahyudi Kamis, 08 Februari 2024

Ancaman banjir disejumlah daerah di Jawa Timur perlu segera dilakukan antisipasi, terlebih sekarang ini di Jawa Timur sedang mengalami cuaca ekstrem.

Menurut anggota komisi D DPRD Jawa Timur Heri Romadhon,pihaknya mendorong Pemprov dan pemda yang wilayahnya menjadi langganan banjir
saat ada cuaca ekstrem melakukan pemetaan untuk dilakukan pemetaan terhadap titik-titik yang menjadi penyebab adanya banjir di sebuah wilayah.

"Mulai hulu ke hilir harus dilakukan normalisasi aliran sungai yang kira-kira bisa menjadi penyebab adanya banjir,"jelas politisi PAN ini, Kamis (8/2/2024).

Menurut dia,pihaknya juga berharap gerak cepat dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) baik propinsi dan kabupaten atau kota
bersinergi dalam mengantisipasi bencana banjir atau bencana yang disebabkan oleh alam."Ada langkah antisipasi, jika banjir menyebabkan
tanggul jebol kita pastikan bahwa bronjong tersedia. Bahkan _Sand Bag_ , karena saat ini adalah musim bencana hidrometeorologi," tegasnya.

Beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan, kata Heri Romadhin untuk meminimalisir dampak dari ancaman bencana hidrometeorologi
basah.“Pertama lakukan penanaman vegetasi dan pemangkasan ranting pohon yang rentan patah, kemudian memperkuat tanggul sungai dan lereng
serta pembersihan drainase,” terangnya.

Prediksi curah hujan pada tahun 2024, sambungnya oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jawa Timur menjadi salah
satu wilayah dengan puncak musim hujan di bulan Februari  "Walaupun prediksi di bulan Februari, tidak berarti kewaspadaan kita menurun
pada bulan-bulan selanjutnya, sehingga agar selalu tingkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan,"tukasnya.

Dari total 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, sebanyak 27 di antaranya telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi dan tiga kabupaten menetapkan status tanggap darurat, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Blitar.