Berita
Anggota DPRD Jawa Timur Hj Nurfitriana, S.E
Berita Dewan

Nurfitriana Komitmen Perjuangkan Kemajuan Ponpes di Pelosok Desa

Anggota DPRD Jawa Timur daerah Pemilihan XIV (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Hj Nurfitriana, S.E komitmen memperjuangkan kemajuan Pondok Pesantren Al Falah, Lenteng Barat Kabupaten Sumenep. Hal ini bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa yang berakhlak karimah.

Adi Suprayitno Selasa, 27 Februari 2024

Anggota DPRD Jawa Timur daerah Pemilihan XIV (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Hj Nurfitriana, S.E komitmen memperjuangkan kemajuan Pondok Pesantren Al Falah, Lenteng Barat Kabupaten Sumenep. Hal ini bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa yang berakhlak karimah.

Nurfitriana mengaku selama ini akses menuju Ponpes Al Falah memang kurang memadai. Mengingat infrastruktur ke lokasi sangat kecil, hanya cukup dilewati satu mobil saja. tak hanya itu saja, jalan juga belum diaspal sehingga kurang nyaman ketika perjalanan ke pondok. Hal itu dirasakan oleh Nurfitriana saat serap aspirasi di Pondok Pesantren Al Falah, Senin, 22 Januari 2024.

"Jalannya begitu kecil. akses masuknya hanya cukup Satu mobil," ungkap istri mantan Bupati Sumenep, Abuya Busro Karim, dikonfirmasi, Selasa 27 Februari 2024.

Wanita yang akrab dipanggil Neng Fitri itu menegaskan, warga sekitar menginginkan adanya pembangunan Pondok Pesantren Al Falah. Dengan begitu, fasilitas pondok dapat menunjang proses belajar para santri dan santriwati. Tak hanya itu saja, untuk menanamkan pendidikan karakter sejak dini, Neng Fitri menginginkan adanya pendidikan jenjang Raudhatul Athfal (RA). Dengan begitu, anak sudah memahami akhlak Karimah sejak usia dini.

"Jadi masyarakat di sini bagaimana ingin apa namanya pondoknya ada pembangunan RA di sini sehingga butuh perhatian," pintanya

Politisi asal PKB itu juga meminta pemerintah untuk memperhatikan nasib guru yang mengajar di ponpes. Mengingat guru di Ponpes Al Falah kebanyakan sudah cukup umur. Dengan begitu, perlu mengikuti tes sertifikasi guru. Wanita yang menjabat anggota Komisi E DPRD Jatim itu tidak ingin ada perbedaan antara guru yang sudah tersertifikasi atau tidak. 

"Guru di sini kan itu sudah cukup umur. Tetapi banyak tidak mengikuti tes, memang ada beberapa kali test sertifikasi, " pungkasnya.