Berita
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Anik Maslachah memimpin Kunjungan Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jawa Timur ke Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berita Dewan

Kunjungi Disbudpar Yogyakarta, Banggar bahas Pengelolaan PAD

Kota Yogyakarta - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Anik Maslachah memimpin Kunjungan Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jawa Timur ke Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (16/3/2024).

Adi Suprayitno Sabtu, 16 Maret 2024

Kota Yogyakarta - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Anik Maslachah memimpin Kunjungan Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Jawa Timur ke Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (16/3/2024).

Anik menjalaskan kunjungan kali ini berkaitan dengan penerapan undang-undang No 1 Tahun 2022 terkait retribusi pajak yang menyebabkan pendapatann daerah terpotong cukup besar.

“Kami berterima kasih telah diterima dengan baik dengan khasnya Jogja yang sangat ramah Tamah. Ini yang menjadikan wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri mancanegara ganyeng senang datang ke Jogjakarta karena kenyataannya Yogyakarta itu seperti keluarganya. Ini juga yang kami rasakan kami menganggap Pemeerintah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah rekanan yang sangat baik dengan didukung tol yang menghubungkan sehingga aksesnya sangat mudah kemudian pada akhirnya memperketat Silaturahmi kita,” ujar Anik.

“Kami sangat tertarik hadir di Jogja saat ini, terus terang tahun 2025 ini Jawa Timur harus merampingkan pinggangnya ini berkaitan dengan penerapan undang-undang nomer 1 tahun 2022 tentang pajak retribusi sehingga DBH Yang sedianya 70:30 provinsi kabupaten kota ini ada yang berbalik ada yang 60 ada yang 70 tapi itu kabupaten dan itupun direct yang langsung ditransfer ke kabupaten kota maka akan berpengaruh Besar terhadap potensi pendapatan daerah untuk provinsi,” jelasnya.

Anik menyampaikan pendapatan yang terpotong dapat mencapai 4,1 T. “Kita estimasikan akan berkurang hingga 4,1 T untuk Jawa timur ini nominal yang besar,” tuturnya.

Anik menambahkan 

Perlu eksplorasi terhadap potensi-potensi di sektor lain yang ada di Jawa Timur. Salah satunya adalah sektor ekonomi kreatif yang ini perlu dikumpulkan informasinya untuk mempermudah teknis pelaksanaan pemerinta provinsi Jawa Timur kedepannya.

“Maka inilah yang perlu kita explore bagaimana misalnya potensi potensi yang bisa menghasilkan keuangan yang bisa dilakukan dan di maksimal lagi harus dilakukan salah satunya yang salah satunya menjadi sektor paling besar supporting PDRB Jawa timur industri pengolahan ekonomi kreatif,” jelas Anik.

“Kami datang di Jogja karena Jogja terkenal dengan industri kreatif. Industri kreatif di Yogyakarta menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi provinsi jadi di antara 38 provinsi Jogja yang paling kuat untuk industri kreatif benar saja karena ini didukung dengan Yogyakarta yang terkenal dengan daerah pendidikan terkenal dengan daerah budaya nah pendidikan Dan budaya mengintegrasi untuk bisa memunculkan kreatifitas Handicraft yang paling terkenal ya di Jogjakarta,’ ujarnya.

Anik juga mengapresiasi sektor wisata kuliner yang juga sangat terkenal di Yogyakarta yang juga mampu menyumbangkan PDRB yang cukup besar juga. “Selain itu wisata kuliner juga sangat terkenal di Jogjakarta inilah salah satu upaya kami untuk belajar strategi apa yang kira-kira yang dimiliki Jogjakarta yang bisa dibagi dengan pemerintah provinsi Jawa timur sebagai masukan masukan yang baik bagi kami mungkin salah satunya dengan pemberian Tentenan gratis bagi pelaku ekonomi kreatif di Jogjakarta sehingga membuat pelaku UMKM menjadi semakin tumbuh etos kerjanya sehingga meningkatkan hasil pendapatannya ini memberikan multiplayer efeknya yang sangat besar,” tutupnya.