Berita
Gus Mamak, Anggota DPRD Jawa Timur Dapil Madura
Komisi D

Dukung Aktivasi Kereta Api di Madura, Gus Mamak Minta Jalurnya Lewat Wilayah Tengah

Wacana pembangunan jalan tol atau reaktivasi rel kereta api di Madura mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Jatim dapil Madura Muhammad Bin Muafi Zaini atau yang akrab disapa Gus Mamak. Politisi Golkar ini berharap agar jalur tol dan rel kereta api dibuat secara berdekatan di wilayah tengah Madura.

Anang Supriyono Senin, 27 Februari 2023

Wacana pembangunan jalan tol atau reaktivasi rel kereta api di Madura mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Jatim dapil Madura Muhammad Bin Muafi Zaini atau yang akrab disapa Gus Mamak. Politisi Golkar ini berharap agar jalur tol dan rel kereta api dibuat secara berdekatan di wilayah tengah Madura.

"Beberapa memang minta dibuat seperti yang ada dulu, yaitu sejalur dengan jalan raya. Namun kalau menurut saya sebaiknya diletakkan di tengah tengah, maksudnya di wilayah tengah Madura," kata Gus Mamak. Senin (27/2/2023) saat ditanya pendapatnya jika jalur kereta api jadi direalisasikan.

Menurut anggota Komisi D ini, dengan menempatkan rel kereta api di wilayah tengah maka akan memancing wilayah utara Madura yang saat ini kurang terperhatikan menjadi lebih punya peluang akses. "Wilayah selatan kan sudah lebih berkembang infrasatrukturnya. termasuk peluang ekonomi dan peluang menciptakan pusat indsutri juga sangat besar. Sedang sisi utara jauh dari kota kabupaten, akses menuju kota kabupaten, infrastruktur berupa jalan sangat sempit dan banyak mengalami kerusakan parah. Kondisi ini menyebabkan masyarakat pantura enggan untuk bepergian ke kota kabupaten untuk melakukan aktivitas di sektor industri, perdagangan, dan jasa. Begitupun sebaliknya," urai Gus Mamak.

Jalur tol atau reaktivasi jalur kereta kata Gus Mamak, akan ada pemangkasan waktu dalam perputaran komoditas. Dengan sendirinya, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Madura.

Jalur rel kereta di Madura sendiri sudah eksis sejak lama dan memiliki jarak yang cukup panjang, sepanjang 225 km. Bahkan jalur tersebut cukup tua umurnya, jalur kereta ratusan kilometer itu sudah beroperasi di bawah kepemilikan Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM) sejak 1897 alias sejak masa kependudukan Belanda di Indonesia.Jalur kereta ini mengubungkan Stasiun Kamal di ujung barat Madura dan Stasiun Kalianget di Sumenep yang merupakan stasiun ujung. "Kalau ini dihiddupkan lagi, saya yakin dampaknya akan positif," tambahnya.

Menurut data yang ada reaktivasi jalur kereta Madura sudah diwacanakan sejak medio 2017 yang lalu. Bahkan, dilihat dari data LPSE Kementerian Perhubungan, tender kajian reaktivasi jalur kereta di Madura sempat dibuka pada tahun 2017. Adapun nama tender tersebut "Reviu Studi Kelayakan Reaktivasi Jalur KA di Pulau Madura" dengan nilai pagu paket sebesar Rp 840.000.000 dan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 826.595.000. Namun proyek ini tak berjalan karena rencana reaktivasi jalur kereta api di Madura belum masuk daftar prioritas pada kala itu.

Setelah cukup lama mati, kini jalur kereta di Madura ini kembali diminta oleh para Bupati di Madura untuk diaktifkan lagi.