Berita
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Moch Ashari, dan dampingi oleh Anggota Komisi yakni Hidayat dan Hadi Dediansyah.
Berita Dewan

Terancam Digusur, PKL Mojokerto Adukan Dinas SDA ke DPRD Jatim

Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Modongan, Kecamatan Suko, Mojokerto mengadu ke Komisi D DPRD Jatim karena lapak-lapak mereka akan digusur oleh Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Jatim. Mereka siap digusur jika ada tempat relokasi yang layak.

Adi Suprayitno Selasa, 01 Agustus 2023

Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Modongan, Kecamatan Suko, Mojokerto mengadu ke Komisi D DPRD Jatim karena lapak-lapak mereka akan digusur oleh Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Jatim. Mereka siap digusur jika ada tempat relokasi yang layak.

 

Pertemuan langsung dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Moch Ashari, dan dampingi oleh Anggota Komisi yakni Hidayat dan Hadi Dediansyah.

 

Anggota Komisi D, Hidayat mengaku para perwakilan PKL Mojokerto ini meminta agar dilakukan penundaan penertiban lapak-lapak oleh Dinas SDA. Mengingat dalam kesepakatan awal,  penertiban PKL akan ditunda. Selama Pemda belum menemukan tempat untuk relokasi PKL. 

 

"Maka DPRD merekomendasikan agar penertiban ditunda sampai ada tempat relokasi sehingga mereka dipersilahkan untuk kembali berjualan," ujar, Selasa 1 Agustus 2023.

 

Politisi asal Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa lapak PKL akan digusur karena tempat tersebut sering menimbulkan banjir. Dengan begitu, Dinas SDA akan melakukan normalisasi sungai. Rencananya Dinas SDA akan mendatangkan alat berat, ketika lokasi sudah bersih dari lapak PKL

 

"Namun kita pahami harus ada jalan tengah agar nasib PKL yang mengantungkan dari hasil berjualan di lapak-lapak juga diperhatikan. Saya kira Pemerintah pasti menyiapkan lahan untuk relokasi," tuturnya.

 

Komisi D akan terus memantau persoalan PKL ini agar Dinas SDA betul-betul menyediakan lahan untuk relokasi 

 

Sementara Anggota Komisi D lainnya, Hadi Dediansyah menjelaskan, dirinya melihat para PKL tersebut butuh biaya hidup yang didapat dari hasil berjualan. Namun persoalannya saat ini adalah lapak-lapak PKL akan digusur oleh Dinas SDA Jatim.

 

"Karena lokasi PKL di Mojokerto, maka kepala daerahnya juga bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Ketika masyarakat Mojokerto belum sejahtera, namun kita hargai kemandirian masyarakat pedagang kaki lima. Kan tidak menyusahkan dan meminta kesejahteraan ke pemerintah," tuturnya.

 

Pria yang akrab dipanggil Cak Dedi itu mengapresiasi kemandiriannya para PKL dalam mengais rejeki. Ia berharap ada solusi dari pemerintah setempat. Artinya kepala daerah harus memberi fasilitas yang memadai apa yang saat ini dibutuhkan PKL di Modongan.