Berita
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Mohammad Nasih Aschal
Berita Dewan

Kemampuan dan Potensi Atlet Santri Jatim Harus Terus Diasah Maksimal

Prestasi kontingen PWNU Jawa Timur yang telah berhasil mencatatkan sejarah dengan mencatat rekor sebagai Juara Umum kali pertama melalui Gelaran PORSENI NU 2023 yang diadakan oleh PBNU di Solo beberapa waktu lalu. Beragam apresiasi dan penghargaan diberikan kepada puluhan Santri sebagai atlet berprestasi yang berhasil mengantarkan kontingen PWNU Jawa Timur sebagai Juara Umum.

Norah Hasanah Jumat, 21 April 2023

Prestasi kontingen PWNU Jawa Timur yang telah berhasil mencatatkan sejarah dengan mencatat rekor sebagai Juara Umum kali pertama melalui Gelaran PORSENI NU 2023 yang diadakan oleh PBNU di Solo beberapa waktu lalu. Beragam  apresiasi dan  penghargaan diberikan kepada puluhan Santri sebagai atlet berprestasi yang berhasil mengantarkan kontingen PWNU Jawa Timur sebagai Juara Umum.

Kontingen Jawa Timur diperkuat atlet santri, pelajar, dan mahasiswa kontingen PWNU Jawa Jatim  yang berhasil meraih juara umum dengan meraup 54 medali. Perinciannya, 22 emas, 12 perak, dan 20 perunggu. Di urutan kedua diraih, DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Prestasi ini tentu saja mengharumkan Jawa Timur.

Ini hasil kerja sama seluruh pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, di Porseni NU 2023. Ada atlet, pelatih, offisiial, manajemen serta khususnya para kiai yang semuanya mendukung kontingen Jawa Timur.

Sebelumnya, saat memberangkatkan kontingen PWNU Jatim Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga optimistis tim atlet PWNU Jatim menjadi juara umum. Sebab, santri atau pelajar, selama ini telah banyak mengukir prestasi membanggakan.

Dengan semangat berprestasi lagi dan ditunjang sportivitas, potensi Jatim  berhasil  menjadi juara umum pada Porseni NU 2023. Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar menyatakan, sebelum berangkat ke Solo, tim Jatim telah melakukan persiapan matang menghadapi Porseni NU 2023. Yakni, di Training Center Unesa dan Asrama Haji pada 7-13 Januari. Total atlet Jatim ada sebanyak 509 orang, Mereka terdiri atas 459 atlet dan 50 offisial.

Porseni NU 2023 diikuti sebanyak 3.643 putra-putri madrasah dari setiap PWNU se-Indonesia. Mereka yang berkompetisi berusia 18-23 tahun atau jenjang SMA sederajat hingga perguruan tinggi.  Kegiatan ini mempertemukan solidaritas tiga unsur penting NU, yaitu santri, pelajar dan mahasiswa.

Selain medali, para atlet santri yang berhasil meraih medali tersebut menerima sejumlah bonus tambahan berupa uang pembinaan dan penghargaan yang diberikan oleh PWNU Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam kegiatan Penutupan 1 Abad NU dan NU Jatim Award yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Sejumlah pihak mengapresiasi terhadap prestasi kalangan santri yang juga memiliki kemampuan lebih dalam dunia seni dan olahraga. Seperti yang diungkapkan salah satu Ulama Muda asal Madura,  Mohammad Nasih Aschal, Dzurriyah Syaichona Cholil Bangkalan. Ia menyebut NU juga memiliki perhatian khusus terhadap dunia seni dan olahraga dam bidang bidang lainnya.

“NU juga memiliki perhatian terhadap dunia seni dan olahraga. Saya kira segala macam potensi yang dimiliki oleh NU memang harus  dibina dan dikembangkan terus menerus. Supaya bisa berkembang dan  maju serta menorehkan prestasi gemilang yang membanggakan kita semua,” tutur Ra Nasich pada Jumat, (21/4/2023).

Menurut Ra Nasih, segala macam potensi yang dimiliki oleh NU harus dikembangkan terus menerus. Prestasi sebagai juara umum di PORSENI NU menjadi salah satu indikator bahwa PWNU Jawa Timur telah sukses di dalam mengantarkan jam’iyah ini  bisa diterima  di hati masyarakat.

Ra Nasih yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur  dari fraksi Nasdem ini menyebut kaum santri sebagai generasi  yang berada di garda terdepan  bangsa ini harus semakin menunjukkan kemampuan dan memiliki potensi maksimal sehingga santri bukan hanya bisa ngaji dan bukan hanya bisa baca Al-Qur’an tapi santri bisa dalam segala hal.

“Tentu sebagai kaum santri sebagai generasi  masa depan yang berada di garda terdepan  harus mampu  menunjukkan kemampuannya, mengasah potensi secara masksimal sehingga santri tidak sedekar hanya bisa ngaji dan membaca Al-Qur’an tapi  santri juga memiliki kualitas mumpuni dalam segala hal” pesannya penuh harap.

“SDM Santri harus ditingkatkan dari berbagai sektor dan tentunya ini menjadi tugas dan tanggung jawab yang harus terus disinergikan dengan semua pihak, agar santri tidak terkesan hanya pandai ngaji dan menguasai bidang agama saja” tutupnya.