Berita
Anggota Komisi A DPRD provinsi Jatim Hari Putri Lestari SH MH
Berita Dewan

HPL Soroti Panti Kankaa Yang Tidak Diperhatikan Pemerintah

Salah satu anggota DPRD provinsi Jatim yang satu ini, memang memiliki kegemaran klutusan ke tempat-tempat, dimana secara umum jarang dikunjungi orang awam. Sosoknya yang selalu tampil penuh energik ini, memberikan nuansa penuh semangat kepada siapapun yang ditemuinya. Wakil ketua DPD PDI-P Jatim tersebut mengungkapkan keprihatinannya terhadap Panti Kankaa, karena di tempat ini banyak ditampung orang-orang yang membutuhkan pertolongan, mulai dari bayi hingga lansia.

Yuli Iksanti Minggu, 08 Oktober 2023

Salah satu anggota DPRD provinsi Jatim yang satu ini, memang memiliki kegemaran klutusan ke tempat-tempat, dimana secara umum jarang dikunjungi orang awam.

 

Sosoknya yang selalu tampil penuh energik ini, memberikan nuansa penuh semangat kepada siapapun yang ditemuinya. Wakil ketua DPD PDI-P Jatim tersebut mengungkapkan keprihatinannya terhadap Panti Kankaa, karena di tempat ini banyak ditampung orang-orang yang membutuhkan pertolongan, mulai dari bayi hingga lansia.

 

Hari Putri Lestari SH MH atau yang lebih akrab dipanggil HPL ini mengisahkan kunjungannya ke Panti Kankaa. Menurutnya, Panti tersebut memiliki terobosan innovasi yang patut diberikan apresiasi.

 

"Panti Kankaa di Jember ini 

memberi contoh ketahanan pangan bagi keluarga besar penghuni panti. Mereka secara bergotong royong membudidayakan sayuran, buah, ternak dan ikan yang lengkap. Mereka berjuang dan berusaha mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari dari hasil panen yang dibudidayakan ini," terang anggota komisi A DPRD provinsi Jatim ini.

 

Anggota fraksi PDI-P ini menjelaskan bahwa yang diasuh oleh panti tersebut mulai dari bayi sampai dengan lansia yang terlantar. 

 

"Dengan biaya mandiri gotong royong para dermawan secara suka rela. Hingga saat ini belum mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah kabupaten Jember, Provinsi ataupun Pusat. 

Seharusnya pemerintah memberikan bantuan karena dalam UUD 1945 tercantum 

bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara," tegasnya.

 

"Saat kami kunjungi bersamaan ada perwakilan mahasiswa dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia yang sedang mengikuti kuliah merdeka tentang keberagaman toleransi. Terima kasih Mas Redy," pungkasnya.