Hikmah Bafaqih Kritisi Kekeliruan Pelatihan Enterpreneur

Untuk menjadi pengusaha alias enterpreneur memang tidak mudah. Sebab itu banyak digelar pelatihan menjadi entetpreneur. Namun sayang, masih banyak kekeliruan terjadi dalam membekali generasi muda menjadi enterpreneur.

Hal ini diungkap Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih. Calon enterpreneur harus dilatih soft skill dengan matang agar tidak gampang putus di tengah jalan.

Hikmah mengakui selama ini ada kekeliruan desain dalam berbagai pelatihan enterpreneur yang dilakukan berbagai lembaga, termasuk pemerintah. Sebab, pada pelatihan itu, yang disentuh hanya hard skillnya. Sementara soft skillnya diabaikan.

"Misalnya, budidaya unggas. Mereka langsung diajari bagaimana beternak dan sebagainya. Kurang disentuh aspek soft skillnya. Misalnya, apakah yang dilatih itu benar-benar siap menjadi entrepreneur atau tidak," kata Hikmah.

Karena itu, ada banyak calon entrepreneur yang gagal. Mereka kandas di tengah jalan setelah mendapatkan pelatihan dan bahkan modal.

"Karena mereka tidak memahami bahwa dibutuhkan waktu minimal enam bulan sehingga usaha bisa berjalan," tutur politisi PKB ini.

Hikmah menuturkan, merintis usaha tidak bisa dirasakan dalam waktu satu atau tiga bulan. Butuh waktu untuk benar-benar survive. Namun, faktanya, banyak di antara mereka yang tidak sabar, sehingga mereka gampang putus asa saat menemui masalah.

"Mereka ini tidak tahan banting. Baru dapat halangan satu, dua dua kali sudah mutung. Kasus seperti ini banyak terjadi di startup kita," ujar politisi asal Malang ini.

Karena itu butuh bangunan soft skill yang bagus untuk anak-anak muda yang ingin berwirausaha, bahawa dunia bisnis itu dunia menyenangkan. Dunia yang menjadi passion dari banyak aktivis mahasiswa Indonesia.

Ke depan dia berharap, pelatihan hard skill dan soft skill bisa diberikan bersama-sama. Tujuannya, agar mereka yang dilatih tidak hanya terampil tetapi juga punya daya tahan yang kuat.

Hikmah juga berpesan kepada generasi muda untuk mandiri. Generasi yang tidak mengedepankan gengsi demi kesuksesan di masa depan.

"Ingat, gengsi itu sangat dijauhi oleh uang. Cuan itu ada di mana ya harus dicari. Sebab, kadang pekerjaan itu tidak linier dengan program studi yang dijalani. Maka, anak muda harus berpikir out of the box," pungkas Hikmah.