Berita
Anggota Komisi A DPRD Jatim Ahmad Tamim
Berita Dewan

Ahmad Tamim Serukan Pemilu Damai Ciptakan Masyarat Adil dan Makmur

Pada 14 Februari 2024 nanti rakyat Indonesia menggelar pesta demokrasi untuk menentukan presiden dan wakil presiden pemimpin negara 5 tahun kedepan. Serta memilih para wakil rakyat dan senator yang akan duduk di Senayan.

Zaki Zubaidi Senin, 15 Januari 2024

Pada 14 Februari 2024 nanti rakyat Indonesia menggelar pesta demokrasi untuk menentukan presiden dan wakil presiden pemimpin negara 5 tahun kedepan. Serta memilih para wakil rakyat dan senator yang akan duduk di Senayan.

 

Terkait hal itu, anggota Komisi A DPRD Jatim Ahmad Tamim menyatakan, berangkat dari komitmen berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi konsititusi, maka Pemilu 2024 harus terlaksana dengan damai. 

 

Menurutnya, Pemilu merupakan salah satu ikhtiar untuk menciptakan negara yang berdaulat sehinga tercipta keadilan dan kemakmuran bagi rakyatnya.

 

"Konsepsinya adalah adil dan makmur. Itu bisa diciptakan ketika semua warga negara memiliki kesamaan di hadapan hukum. Hukum tidak boleh pandang bulu. Jangan tajam ke bawah tapi tumpul ke atas," kata anggota Fraksi PKB ini.

 

Terkait pencapaian adil dan makmur itu, lanjut Gus Tamim, maka Pemilu sesungguhnya bukanlah alih kekuasaan. Namun pesta rakyat lima tahunan itu adalah alih kepemimpinan.

 

"Sebab apa? Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Sehingga Pemilu adalah peralihan pimpinan saja. Sudah menjadi sunatullah pemimpin harus adil agar kemakmuran masyarakat bisa tercapai," tegas mantan Sekretaris Ansor Jatim ini.

 

Lebih lanjut ia menambahkan, karena yang berkuasa di negeri ini adalah rakyat maka Pemilu juga merupakan pesta rakyat. Dana yang dikeluarkan untuk Pemilu pun sangat besar bukan untuk kepentingan individu calon-calon pemimpin yang sedang bertarung.

 

"Dana besar yang dikeluarkan untuk Pemliu itu harus sebanding dengan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali agama apapun," terang anggota dewan dari Dapil Tulunggung dan Kota/Kab. Blitar ini.

 

Gus Tamim menambahkan, dalam semua agama memilih pemimpin merupakan sebuah upaya untuk tetap taat pada konstitusi negara. Sehingga menjalani Pemilu dengan damai tanpa harus bergesekan dengan yang beda pilihan adalah juga sebuah bentuk ibadah.

 

"Kita ingin Pemilu 2024 ini nanti berlangsung damai. Masyarakat tetap rukun. Beda pilihan politik itu biasa. Dan hasil dari Pemilu itu nanti akan berimbas pada kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas dia.