Berita
Berita Dewan

Komisi E Desak Dispendik Perhatikan Persiapan UNBK Di Kepuluan Madura

Komisi E Desak Dispendik Perhatikan Persiapan UNBK Di Kepuluan Madura

Panca Indra Selasa, 15 Januari 2019

Komisi E Desak Dispendik Perhatikan Persiapan UNBK Di Kepuluan Madura

Komisi E DPRD Jawa Timur meminta kepada Dinas Pendidikan jawa Timur untuk memperhatikan dan beri prioritas kepada siswa SMA/SMKN di wilayah kepuluan Madura saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada maret 2019 mendatang.

"Kami minta kepada Dinas Pendidikan Jatim untuk menyiapakan listrik cadangan atau memakai disel dengan bekerjasama dengan PLN, sehingga saat pelaksanaannya berjalan lancar. Kemudian juga menyiapkan server untuk penyimpanan, dan perlu ada tambahan komputer untuk wilayah kepuluan saat UNBK nanti,"ujar Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hartoyo ditemui di DPRD Jatim, Selasa (15/1).

Ia juga menyampaikan, untuk penambahan komputer ini pihak Pemprov Jatim juga telah menganggarkan di 2019, sehingga saat UNBK nanti untuk masalah komputer sudah selesai dan sekolah di Jatim terutama di kepulauan bisa menikmati.

Lebih lanjut, pihak Komisi E DPRD Jatim sendiri sudah memanggil Dinas Pendidikan terkait UNBK di Jatim. Dimana hasil rapat kemarin persiapan pelaksanaan UNBK sudah bagus dan siap diselenggarakan pada Maret 2019. "Selain menyiapkan komputer, Pak Saiful saat hearing kemarin juga menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan Jawa Timur akan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mendukung pelaksanaan ujian siswa, yaitu menggunakan  telepon pintar atau smartphone untuk mengerjakan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional,"ujarnya.

 

Hartoyo Politisi asal Fraksi Demokrat Jatim ini, mendukung penggunaan smartphone saat UNBK pada maret nanti. Dengan smartphone pelaksaan UNBK bisa berjalan bagus dan kendala trouble pada pelaksanaan UNBK bisa teratasi dengan kehadiran alat smartphone. "Untuk penggunaan smartphone di UNBK di Jatim ini juga perlu dilakukan atau diuji coba di kepuluan yang ada di Madura Jatim,"pintanya Hartoyo politisi asal Surabaya ini

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengatakan penggunaan telepon pintar dalam ujian bersifat pilihan. Tujuannya, untuk mempermudah siswa mengerjakan soal ujian. “USBN tetap berbasis komputer, tapi ada yang baru yaitu penggunaan smartphone,” katanya.

Meski penggunaan smartphone memiliki keterbatasan-karena layar yang lebih kecil-, ia meyakini tak ada kendala berarti untuk menerapkan rencana ini. “Sudah ada sistemnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, penggunaan smartphone diterapkan di sekolah yang kekurangan komputer. Dalam catatannya, ada sekitar 20 sekolah seperti itu. “(Penggunaan smartphone) jadi salah satu opsi saja. Kalau tidak bisa ya bisa bergabung dengan sekolah lain,” katanya.

Menurut dia, ada aplikasi khusus yang harus disematkan siswa di telepon pintarnya agar bisa mengerjakan soal ujian. Selain aman, sistem di program bisa mencegah siswa menyontek jawaban. “Ada login dan password. Kalau dia keluar dari aplikasi, dianggap sudah selesai mengerjakan,” katanya