Berita
Berita Dewan

Jagung Import Masuk Jatim, Jagung Lokal Terancam

Jagung Import Masuk Jatim, Jagung Lokal Terancam

Try Wahyudi Rabu, 06 Februari 2019

Jagung Import Masuk Jatim, Jagung Lokal Terancam

Kehadiran Jagung Import di Jawa Timur dinilai dapat mengganggu keberadaan jagung lokal di Jatim. Pasalnya, produksi jagung di Jawa Timur sampai bulan Maret ke depan akan melimpah ruah.

“Pada prinsipnya kami mempertanyakan alasan pemerintah melakukan import jagung masuk ke Jatim. Di Lamongan itu salah satunya di daerah Modo Lamongan sebagai penghasil jagung tertinggi se Indonesia, tapi kok digelontor jagung import. Keputusan pemerintah ini akan mengganggu jagung lokal,”ungkap Ketua Komisi B DPRD Jatim Ach. Firdaus Febrianto di Surabaya, Rabu (6/2).

Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan bahwa jika dalih pemerintah mendatangkan jagung import ke Jatim untuk memenuhi produksi pakan ternak, tentunya bisa dimaksimalkan dengan menggunakan jagung lokal.

“Emangnya jagung lokal terlebih asal Lamongan itu apa kualitasnya tak bisa untuk pakan ternak. Jangan jadikan alasan untuk mendatangkan jagung import. Tolonglah pemerintah membuat kebijakan yang pro rakyat,”jelasnya.

Sebelumnya, bulan lalu Kepala Divisi Regional Bulog Jatim, Muhammad Hasyim mengungkapkan ada 26 ribu ton jagung impor dari Brasil telah masuk ke Jawa Timur dan rencananya akan didistribusikan sebagai bantuan bagi peternak di berbagai daerah dan jagung import tersebut sudah ada di Jatim pada bulan Januari lalu.

Adapun rincian distribusi bantuan antara lain sebanyak 50 truk dikirim ke Bogor, 100 truk ke Kendal dan Jawa Tengah, serta 100 truk ke Blitar, Malang, dan beberapa daerah di Jatim.Jagung impor yang masuk ke Jatim adalah bagian dari program impor 100 ribu ton selama 2018, yang tujuannya untuk menekan harga telur melalui bantuan pakan ternak yang murah