Berita
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Anik Maslachah, S.Pd., M.Si.
Pimpinan DPRD

Anik Maslachah Berikan Apresiasi UPT Dinkop Malang Jatim Yang Jadi Percontohan

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) provinsi Jatim, 58 persen ditunjang oleh koperasi dan UMKM. Sehingga menjadi suatu hal yang wajar jika kemudian Pemprov Jatim memberikan perhatian terhadap perkembangan koperasi dan UMKM. Terlebih bahwasanya UPT Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim menjadi percontohan bagi daerah lain.

Yuli Iksanti Rabu, 18 Januari 2023

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) provinsi Jatim, 58 persen ditunjang oleh koperasi dan UMKM. Sehingga menjadi suatu hal yang wajar, jika kemudian Pemprov Jatim memberikan perhatian terhadap perkembangan koperasi dan UMKM. Terlebih bahwasanya UPT Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim menjadi percontohan bagi daerah lain.

 

Menanggapi perihal tersebut, Anik Maslachah, S.Pd., M.Si. menyampaikan apresiasinya. 

 

"Saya apresiasi yang luar biasa karena UPT Dinas Koperasi dan UMKM Malang Provinsi Jatim menjadi pusat percontohan bagi daerah lain. Karena faktanya ketika Covid-19 melanda dan memang saat kritis global terjadi yang tetap eksis adalah UMKM dan koperasi. Maka wajar ketika PDRB Jawa Timur supporting terbesarnya sebanyak 58 persen adalah dari koperasi dan UMKM, maka yang harus dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jatim adalah satu, bagaimana memberikan SDM yang kompetitif untuk pengembangan koperasi. Yang kedua memberikan fasilitasi mess agar pelatihan bisa berjalan lebih efektif," terang Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim ini.

 

Menurut Sekretaris DPW PKB Jatim tersebut, jenjang pelatihan bagi UMKM membutuhkan waktu yang tidak sebentar, agar materi pembelajaran juga bisa lebih cepat diserap. Untuk itu dibutuhkan tempat seperti mess agar peserta pelatihan bisa lebih fokus dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki.

 

"Bangunan di UPT Dinas Koperasi dan UMKM Malang ini sangat besar, sehingga memungkinkan untuk menampung para peserta pelatihan. Bagaimana mendorong dengan digitalisasi agar UMKM lebih mengenal teknologi yang bersifat universal. Dan yang ketiga sudah waktunya kita menciptakan. Kalau sudah ada desa devisa Jatim, maka sudah waktunya kita juga membuat program UMKM devisa Jatim," pungkasnya.