Berita
Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi menekankan pentingnya toleransi terhadap keberagaman budaya, agama, dan prinsip di kalangan masyarakat
Reses

DPRD Jatim Tekankan Toleransi Keberagaman Masyarakat

Kab. Sidoarjo – Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi menekankan pentingnya toleransi terhadap keberagaman budaya, agama, dan prinsip di kalangan masyarakat mengingat tahun politik semakin dekat. Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat serap aspirasi dalam gelaran reses 1 tahun 2023 pimpinan/anggota dprd provinsi jawa timur masa jabatan 2019 – 2024 Dapil II (Kabupaten Sidoarjo) di desa Magersari, Kabupaten Sidoarjo, Senin (27/3/2023).

Riko Abdiono Senin, 27 Maret 2023

Kab. Sidoarjo – Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi menekankan pentingnya toleransi terhadap keberagaman budaya, agama, dan prinsip di kalangan masyarakat mengingat tahun politik semakin dekat. Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat serap aspirasi dalam gelaran reses 1 tahun 2023 pimpinan/anggota dprd provinsi jawa timur masa jabatan 2019 – 2024 Dapil II (Kabupaten Sidoarjo) di desa Magersari, Kabupaten Sidoarjo, Senin (27/3/2023).

“Tahun 2024 ini kan pemilu, pasti banyak pilihan dan terjadi perbedaan. Perbedaan tersebut adalah sebuah keniscayaan. Tidak masalah mau memilih siapa, semua partai itu baik karena berlandaskan pancasila tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat. Jadi mari tetap jaga toleransi terhadap perbedaan tersebut,” ujar Kusnadi.

“Jangan sampai perbedaan itu membuat kita berselisih paham sehingga terjadi perpecahan di masyarakat,” imbuhnya.

Kusnadi juga menegaskan perbedaan sudut pandang politik tetap harus dijaga agar tidak saling menjatuhkan. “Setiap partai politik pasti membanggakan kadernya masing-masing nah ini yang juga harus dijaga supaya tidak saling menjatuhkan karena merasa yang paling baik dan pantas mendapatkan dukungan. Masyarakat bebas berhak memilih,” tegasnya.

Kusnadi meminta masyarakat lebih berhati-hati terhadap pemberitaan yang ada di media massa maupun media sosial. “Jaman sekarang ini ngeri, kalo tidak pintar-pintar jeli memahami isi berita kita bisa termakan berita Hoax yang sekarang makin marak bertebaran di media-media,” jelas Kusnadi.

“Jadi tolong, kalo ada berita jangan langsung di judge dicari sumber kebenarannya. Agar tidak menjadi pemicu permasalahan di masyarakat. Nah, reses ini contoh momen yang bisa dijadikan ajang curhat dan sambat menyampaikan aspirasinya agar tahu permasalah sebenarnya bagaimana,” tutup Kusnadi.