Berita
Anggota DPRD Jawa Timur Drs. Nur Aziz
Reses

Disambati Kelangkaan Saat turun ke Dapil menyapa warga Bojonegoro, Nur Aziz Dorong Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk Baru

Anggota DPRD Jawa Timur, Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim XII (Bojonegoro-Tuban) Drs. Nur Aziz turun langsung menyapa di Bojonegoro, Selasa (23/1/2024). Dalam kegiatan tersebut, warga menyampaikan berbagai masukan dan keluhan mereka.

Wanto Selasa, 23 Januari 2024

Anggota DPRD Jawa Timur, Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim XII (Bojonegoro-Tuban) Drs. Nur Aziz turun langsung menyapa di Bojonegoro, Selasa (23/1/2024). Dalam kegiatan tersebut, warga menyampaikan berbagai masukan dan keluhan mereka.

 

Nur Aziz mengatakan, salah satu masukan yang disampaikan warga adalah terkait pengembangan sekolah sepak bola (SSB) di Bojonegoro. Warga meminta pemerintah memberikan fasilitas dan dukungan kepada SSB, sebagai upaya mendidik anak-anak untuk cinta bola.

 

"Masukan-masukan dari masyarakat tadi dari SSB, ini tadi minta dikembangkan sekolah sepakbolanya untuk mendapat fasilitas-fasilitas di pemerintah, dalam rangka mendidik anak untuk cinta bola. Karena dengan cinta bola, anak jadi sehat dan lebih jauh dari hal-hal yang bersifat negatif," ujar Nur Aziz.

 

Selain itu, anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKB ini mengungkapkan jika warga juga meminta penambahan sarana dan prasarana olahraga, khususnya lapangan latihan sepak bola. Warga berharap, dengan adanya lapangan latihan yang memadai, anak-anak dapat berlatih sepak bola dengan mudah dan berkualitas.

 

"Sarana prasarana tadi diminta penambahan lapangan latihan, harus diperbanyak. Sehingga nanti masyarakat yang ada di sini mudah menjangkau untuk latihan-latihan sepak bola untuk masa depan anak-anak," ucapnya.

 

Tak hanya sepak bola, warga juga menyuarakan kepentingan mereka di bidang pertanian. Warga yang tergabung dalam Gapoktan meminta pemerintah memperlancar pengairan, memberikan bantuan pupuk, dan fasilitas pertanian lainnya. 

 

Menurut dia, warga mengeluhkan kelangkaan pupuk yang menghambat produktivitas pertanian mereka. "Dari Gapoktan minta pengairan diperlancar, kemudian minta bantuan pupuk. Jangan sampai langka pupuk, fasilitas kompi, fasilitas pertanian, pengairan," ungkap Nur Aziz.

 

Selanjutnya, warga juga meminta pemerintah memfasilitasi peningkatan kualitas keagamaan di Bojonegoro. Warga yang berasal dari beberapa kelompok pondok pesantren (Ponpes), Madrasah Diniyah (Madin) dan sebagainya, mengharapkan bantuan dan dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan pendidikan dan pelayanan keagamaan.

 

"Dari beberapa kelompok Ponpes, Madin dan sebagainya, minta difasilitasi untuk peningkatan-peningkatan di bidang keagamaan," tutur politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

 

Di samping itu, Nur Aziz juga menyoroti keluhan warga terkait pupuk. Ia meminta pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan pupuk.

 

Oleh sebabnya, ia juga menyarankan pemerintah memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada di Bojonegoro dan Tuban untuk membuat pabrik pupuk, baik organik maupun non-organik.

 

"Kita punya sumber daya alam yang begitu bagus. Maka ini harus dimanfaatkan dengan membuat perusahaan-perusahaan, sehingga pupuk tidak langka. Karena pupuk kepentingannya jelas, untuk pertanian, maka pemerintah harus tanggap ini," pintanya.

 

Menanggapi berbagai masukan dan keluhan warga, Nur Aziz berjanji akan segera menindaklanjutinya. Ia berharap, masukan dan keluhan warga dapat masuk ke dalam program pemerintah tahun 2025. "Harus segera ditindaklanjuti. Untuk tahun 2024 bisa masuk di program 2025," pungkasnya.