Berita
Ketua Komisi A DPRD Jatim,  Mayjen TNI (Purn), Istu Hari Subagio
Reses

Jatim Harus Sukses Pembangunan Desa Mandiri

Ketua Komisi A DPRD Jatim, Mayjen TNI (Purn), Istu Hari Subagio membeberkan strategi mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional agar masuk 5 besar dunia. Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu penyangga utama harus sukses meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembangunan menuju desa mandiri, sehingga tidak ada lagi desa tertinggal/miskin.

Adi Suprayitno Selasa, 28 Maret 2023

Ketua Komisi A DPRD Jatim,  Mayjen TNI (Purn), Istu Hari Subagio membeberkan strategi mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional agar masuk 5 besar dunia. Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu penyangga utama harus sukses meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembangunan menuju desa mandiri, sehingga tidak ada lagi desa tertinggal/miskin.

Istu menyebut Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk dapat mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 yakni NKRI yang berdaulat, maju, adil, makmur dan sejahtera. Dipilihnya tahun 2045 karena bertepatan 1 abad atau 100 tahun kemerdekaan RI. 

"Indonesia Emas tahun 2045 yakni NKRI yang berdaulat, maju, adil, makmur dan sejahtera dengan prediksi pertumbuhan ekonomi nasional masuk 5 besar dunia," ujar Istu usai serap aspirasi di Desa Mangundikaran, Kabupaten Nganjuk, Senin 27 Maret 2023.

Istu mengaku untuk dapat memulihkan dan meningkatkan ekonomi masyarakat di beberapa desa, ia menghadirkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jatim pada reses pertama tahun 2023 di Nganjuk dan Kabupaten/Kota Madiun.

Mantan Pangdam Bukit Barisan itu menyebut pada titik reses ke-6 di Desa Sonobekel Kecamatan Tanjung Anom, Nganjuk, Istu menghadirkan narasumber dari Dinas PMD Jatim yakni Bidang Bina Pemerintahan Desa, Try Yuwono , Neny , Dwi Wahyudi dan Indah Puspita secara bergantian.

Dalam pemaparan Dinas PMD, Pemerintah Provinsi Jatim telah mengambil langkah-langkah strategis dalam pemulihan. Mulai pemanfaatan dana desa, pemberian bantuan langsung bagi warga terdampak maupun program yakni Jatim Puspa, Jatim Berdaya, hingga Sinandu. 

"Sedangkan dalam sosialisasi Undang-undang pemerintahan desa, sekadar mengingatkan kepada aparatur desa tentang tupoksi aparat desa maupun potensi desa dalam membangkitkan ekonomi," paparnya.

Politisi asal Partai Golkar itu menjelaskan, pemulihan ekonomi dan pembangunan masyarakat desa di Nganjuk dan Madiun menjadi perhatiannya karena warga telah dihadapkan pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih. Meski telah menjadi endemi, dampak pandemi sampai saat ini masih dirasakan oleh masyarakat, terutama perekonomian, dan berlanjut ke kesehatan pendidikan.

"Alhamdullilah sesuai tagline “ Jatim Optimis Bangkit, di tingkat Provinsi Jatim sudah kembali pulih dengan pertumbuhan ekonomi dari angka 4 ke 5,53 persen lebih. Pertumbuhan ini diatas nasional yakni 5.40 persen," bebernya.

Istu menegaskan pertumbuhan ekonomi Jatim berkat kerja keras bersama,  pemerintah provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Pertumbuhan ekonomi itu terlihat dari kontribusi Jatim nomer 1 di tingkat nasional dalam hal hasil produk unggul. Seperti halnya kontribusi produk padi di tingkat nasionsl yakni 9,94 juta ton per tahun, gandum, cabe rawit, sapi potong, sapi perah.

"Padahal nilai pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya sempat ikut terjun bebas. Pada tahun 2020 menjadi minus 2,39.dampak pandemi covid -19," tuturnya.

Pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi di tingkat provinsi saja, di Madiun dan Nganjuk juga menunjukkan adanya perbaikan. Hal itu terlihat  ketimpangan wilayah, penduduk miskin, angka pengangguran, mulai menurun. Bahkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) dari sudut pandang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan juga mulai merangkak membaik. 

"Alhamdullilah, dengan gerak cepat pemerintah hal-hal tersebut bisa sedikit demi sedikit beranjak membaik. Kita berdoa semoga Pemprov Jatim cepat bisa kembali pulih dan kesejahteraan masyarakat kembali pulih," pungkasnya.