Petani Kita Jago On Farm Lemah di Sisi Off Farm
Tipikal para petani kita pada umumnya hanya jago di on farm. Bagaimana mulia ngolah lahan, menanam benih, mengelola tanaman, sampai panen, semua bisa. Tetapi minin sekali pengalaman Off farm-nya, Imbasnya, banyak petani yang merasa kecewa.setalah menemukan fakta hasil panennya bagus, tapi ketika dijual harganya jatuh. Selama ini edukasi hanya terkait bagaimana cara menanamnya. Bukan cara marketing/ jualannya. Dia tidak bisa jualan, kecuali nanti alirannya simpel saja. Tengkulak datang, dibeli, harganya ditentukan oleh tengkulak, terserah tengkulahk mematok harganya.
Tipikal para petani kita pada umumnya hanya jago di on farm. Bagaimana mulia ngolah lahan, menanam benih, mengelola tanaman, sampai panen, semua bisa. Tetapi minin sekali pengalaman Off farm-nya, Imbasnya, banyak petani yang merasa kecewa.setalah menemukan fakta hasil panennya bagus, tapi ketika dijual harganya jatuh. Selama ini edukasi hanya terkait bagaimana cara menanamnya. Bukan cara marketing/ jualannya. Dia tidak bisa jualan, kecuali nanti alirannya simpel saja. Tengkulak datang, dibeli, harganya ditentukan oleh tengkulak, terserah tengkulahk mematok harganya.
Pengalaman di bidang agribisnisnya, harus juga mulai diedukasi. Di sinilah peran pemerintah untuk mulai intervens bidang pertanian. Bantuan dan dukungan kita tidak sekedar ada pada on farm-nya, tapi juga pemerintah bisa turut membantu mereka di off farm-nya tadi. Agar jaminan kestabilan harga produk produk pertanian bisa stabil dan tidak merugikan petani.
Hal ini disampiaikan Aniek Maslacha saat menggelar reses 1 Tahun 2023 hari ketiga yang berlokasi di WWC NU Gedangan, jalan Nangka, desa Sruni, Kecaaman Gedangan, Sidoarjo . ditambahkannya Sidoarjo mempunyai potensi mellimpah
Petani petani kita jago di on farm. Lemah di Off farm-nya, dia tidak punya pengalaman. Untung beras ada Bulog sebagai penyangga harga. Tapi Bulog jangkauannya kan juga terbatas. Oleh karena itu, pengetahuan-pengetahuan petani seperti ini penting terutama yang holtikultura. Petani itu kalau tidak dijaga agribisnisnya/ pascapanennya,.
Pemahaman petani terhadap kualitas dari produknya. Kualitas hasil panen, bagimana bertani yang baik , menghasilkan sayur dan buah-buahan yang save. Ada istilah organik, dan segala macam, pokoknya itu ada teknologi pascapanennya. Perilaku petani buah-buahan kita jarang melakukan grading. Asal petik saja.
Itulah pentingnya penyuluhan penyambung dari inovasi-inovasi teknologi yang ditemukan untuk ditransfer kepada para petani.
“ Saya harap produksi polowijo, buah dan sayur tetap melimpah dan tetap mampu memenuhi kebutuhan warga masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya seperti saat ini. Jangan sampai ada kelangkaan barang yang memicu harga naik. Jangan sampai ada ulah distributor nakal yang main borong dan menimbun bahan makanan, dan dijual ketika barang mulai langka.” kata Aniek Maslacha.
“Pemerintah seharusnya melakukan intervensi terkait problem yang dialami petani kita, yakni, terkait tata niaga, bagaimana harga tetap stabil ketika panen raya. Juga antisipasi serangan hama, sehingga membutuhkan pupuk khusus. Program edukasi juga dibutuhkan terkait bagaimana mengelola dan memproduksi dari bahan yang ada menjadi produk UMKM. . Kreatifitas dalam mengolah makanan jadi produk UMKM yang sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan pendapatan para petani” tambah ketua Perempuan Bangsa di DPW PKB Jatim ini.
Aniek sangat menyayangkan melihat fakta para petani didominasi olah warga masyarakat yang tua tua. Sehingga perlu keterlibatan kaum yang muda muda yang berperan penting dalam membuat perubahan di sektor pertanian. Keterlibatan sarjana sarjana pertanian sangat dibutuhkan agar proses pertanian tidak konvensional tetapi beralih lebih modern dan up date dengan tuntutan zaman. Bagaimana mengelola hasil pertanian menjadi produk UMKM, Butuh ttangan tangan terampil untuk mengolahnya.