Berita
Abdul Halim, Ketua Komisi C Anggota DPRD Jawa Timur.
Komisi C

Dewan Dukung Reaktivasi Rel di Madura

Anggota DPRD Jawa Timur, Abdul Halim, mendorong pembangunan reaktivasi rel di Madura. Menurutnya ketika ada transportasi massal yang efektif efisien dan tepat waktu itu sangat betul-betul menunjang pertumbuhan ekonomi yang ada di Madura.

Mus Purmadani Jumat, 03 Februari 2023

SURABAYA - Anggota DPRD Jawa Timur, Abdul Halim, mendorong pembangunan reaktivasi rel di Madura. Menurutnya ketika ada transportasi massal yang efektif efisien dan tepat waktu itu sangat betul-betul menunjang pertumbuhan ekonomi yang ada di Madura.

"Memang secara biaya kebutuhan biaya reaktivasi rel lebih banyak dibandingkan pembangunan tol. Jadi untuk biaya pembangunan tol per 1 kilometernya Rp 180 miliar sedangkan reaktivasi rel per 1 kilometernya Rp 200 miliar," katanya, Kamis (2/2).

Politisi Partai Gerindra ini menambahkan reaktivasi rel ini sudah dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan Jawa Timur. Menurutnya pembangunan Jawa Timur, 40 persennya ada di Madura. "Tinggal yang disiapkan adalah dorongan, kajian dan anggarannya. Karena saat ini masih terkonsentrasi dengan Ibu Kota Nusantara (IKN)," jelasnya.

Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur ini mengatakan pembangunan tol di Madura masih wacana. Justru yang sudah ada payung hukumnya adalah reaktivasi rel. "Hanya saja anggarannya memang besar," katanya.

Diketahui Presiden Joko Widodo dalam lampiran Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, turut menargetkan reaktivasi jaringan kereta api dari Kamal (Bangkalan) hingga Kalianget (Sumenep).

Dalam lampiran perpres juga tertera nilai estimasi investasi yang dibutuhkan, mencapai Rp 3,37 triliun. Di sisi lain, untuk menghubungkan jaringan rel ke Surabaya, juga dibuat masterplan pembangunan Autonomous Rail Rapid Transit (ART), yang menghubungkan Pelabuhan Kamal, Stasiun Bangkalan, menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya, dengan estimasi investasi menvapai Rp 3,59 triliun.